Tolong Dibantu Lur! Anak Petani di Banyumas Sakit Radang Otak-Tak Bisa Bicara

Tolong Dibantu Lur! Anak Petani di Banyumas Sakit Radang Otak-Tak Bisa Bicara

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 11 Des 2023 18:20 WIB
Ibnu Al-Fatih menderita penyakit radang otak.
Ibnu Al-Fatih menderita penyakit radang otak. Foto: Tangkapan layar laman berbuat baik.id.
Solo -

Seorang bocah di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) menderita radang otak. Akibat penyakit ini, Ibnu (10) tidak bisa berbicara bahkan berjalan. Untuk beraktivitas sehari-hari, Ibnu pun bergantung sepenuhnya pada orang tuanya.

Mengutip dari laman berbuatbaik.id, Senin (11/12/2023) bocah bernama lengkap Ibnu Al-Fatih itu merupakan putra dari Narwen dan Natam warga Dusun Planjan, Desa Banjarsari, Ajibaran, Banyumas, Jateng.

Ibnu sudah menderita radang otak sejak usia 3 tahun. Penyakit itu disebabkan adanya infeksi virus atau pun infeksi parasit, jamur, dan bakteri pada otak. Selama ini, orang tua Ibnu sudah melakukan berbagai upaya untuk pengobatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kondisi perekonomian keluarga membuat upaya penyembuhan Ibnu pun menjadi terkendala. Narwen pun kesulitan untuk membiayai biaya pengobatan putranya tersebut.

"Kalau lahirnya normal. Normal seperti bayi biasa, terus baru umur 1 tahun kena sakit step tapi dua kali. Pas umur 3 tahun kena step 10 kali satu harinya itu. Terus masuk Rumah Sakit Ajibarang tidak bisa karena tidak ada peralatannya di sana terus dipindahin ke Rumah Sakit Banyumas, katanya kepalanya kena virus," ujar Narwen di kediamannya di Dusun Planjan, Desa Banjarsari, Ajibarang, Banyumas, Jateng.

ADVERTISEMENT

Sejak mengetahui penyakit putranya tersebut, orang tua Ibnu menggunakan harta yang dimiliki demi kesembuhan sang putra. Termasuk dengan menjual hewan ternak yang dimilikinya.

"Saya punya kambing enam, itu sudah saya jualin untuk membiayai anak saya, tetapi kondisinya masih begitu saja. Sudah habis, saya enggak punya apa-apa lagi, hanya cukup untuk makan aja tiap hari," kata Natam.

Buruh Tani Serabutan

Selama ini keluarga Natam sudah tidak mampu lagi untuk membiaya pengobatan putranya. Bahkan, hasil kerja setiap hari hanya cukup untuk menopang hidup sehari-hari saja. Diketahui Natam dan Narwen adalah tani serabutan dengan upah yang tidak tentu.

Dengan penghasilan yang didapatkannya, tidak jarang Narwen masih harus mencari penghasilan tambahan dengan upah yang juga tidak seberapa. Seperti dengan menjadi pembantu rumah tangga atau mengumpulkan daun pisang untuk dijual.

Selain mencukupi kebutuhan sehari-hari, Natam dan Narwen juga harus memenuhi kebutuhan Ibnu. Seperti susu, popok, atau pun kontrol ke rumah sakit.

"Kerja serabutan suami kan nyangkul di sawah, kadang dapetnya sehari Rp 35.000. Aku juga Rp 35.000. Kadang kalau di sawah ada gendot (cabai) ya ambil gendot, kalau enggak ada ya bawa daun buat dijual terus beli susu sama pampers, buat tambahan makanan juga," tutur Narwen.

"Bapak enggak kerja, tidak sedang ada yang membutuhkan. Kalau gitu bagaimana anak bisa jalan ke dokter? Tidak ada uang. Saya akan berusaha mencari siapa tau ada orang memberi rezeki nanti bisa dipakai buat ke dokter. Kalau nanti ada rezeki yang longgar, ya siapa tau bisa berjalan, ya sudah semakin besar repot," lanjutnya.

"Ya gitu lah, cari duit ke mana-mana, dikasih RT juga tapi kan saya tetep enggak cukup uangnya. Buat ke sana dua kali sehari enggak cukup. Saya berhenti, buat beli susu saja," imbuh Narweni.

Ibnu Harus Selalu Dijaga

Narwen mengatakan, Ibnu juga tidak bisa ditinggal sendirian di rumah. Ini karena Ibnu sering kali membenturkan kepalanya ke tembok. Meski begitu, Narwen dan Natam tak pernah sedikit pun putus asa untuk merawat buah hati kesayangannya.

Mereka tak henti-hentinya bekerja dan berdoa untuk Ibnu. Dengan penuh rasa ikhlas dan pasrah, mereka juga sangat berharap bahwa akan ada mukjizat yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa untuk kesembuhan Ibnu.

"Aku inginnya anak ini bisa jalan sendiri, ngomong sendiri gitu. Saya inginnya gitu, cuma anaknya sudah enggak bisa," ucap Narwen.




(apl/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads