Tabloid 'Indonesia Maju' Beredar di Pasar Magelang

Tabloid 'Indonesia Maju' Beredar di Pasar Magelang

Eko Susanto - detikJateng
Selasa, 05 Des 2023 18:32 WIB
Salah seorang pedagang di Pasar Rejowinangun Kota Magelang menunjukan tabloid Indonesia Maju yang diterimanya, Selasa (5/12/2023).
Salah seorang pedagang di Pasar Rejowinangun Kota Magelang menunjukan tabloid 'Indonesia Maju' yang diterimanya, Selasa (5/12/2023). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Tabloid 'Indonesia Maju' beredar di Pasar Rejowinangun dan Gotong Royong Kota Magelang. Tabloid dengan halaman depan foto Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu dibagikan oleh sejumlah orang kepada para pedagang pasar.

Salah satu pedagang di Pasar Rejowinangun, Anton Wijaya (29) mengatakan pembagian tabloid dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB tadi. Ia mengaku mendapatkan dua tabloid.

"Dapat, semua pedagang. Tadi ada becak (pengayuh), tukang parkir, semua dapat. (Yang dibagi) Cuma ini, ada tabloid (Indonesia Maju), saya dapatnya ini," kata Anton kepada wartawan di Pasar Rejowinangun, Selasa (5/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia melihat yang melakukan pembagian tabloid tersebut ada lima orang. Mereka hanya membagikan tabloid dan tidak meninggalkan pesan apa pun.

"Cuma bagi-bagi aja. (Maksudnya) Ya tahu, kayak kampanye. Saya lihat hanya lewat depan sini," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Pedagang lainnya, Sumadi (63) mengatakan, ia mengetahui ada dua orang yang datang membagikan tabloid.

"Yang ke sini dua orang. Cuman bagi aja, nggak ada pesan," kata Sumadi.

Konfirmasi Gerindra

Terkait pembagian tabloid 'Indonesia Maju' tersebut, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Magelang, M Hasan Suryo Yudho mengatakan pembagian tersebut dilakukan relawan.

"Ya relawan, bukan (DPC). Kami dapat info dari masyarakat (pembagian), relawan punya garis tersendiri," kata Hasan.

Bawaslu Turun Tangan

Ditemui terpisah, Ketua Bawaslu Kota Magelang Maludin Taufiq mengatakan sekitar pukul 07.30 WIB tadi pengawas kecamatan memberitahukan ada sekelompok orang menyebarkan tabloid di Pasar Rejowinangun.

"Kemudian saya menuju Pasar Rejowinangun, ternyata sudah bergeser ke Pasar Gotong Royong. Di Pasar Gotong Royong itulah saya bertemu dengan si penanggung jawab. Menurut mereka, penanggung jawab ya, nggak tahu penanggung jawab yang asli yang mana, kalau saya tanya penanggung jawab siapa, menunjuk salah orang," kata Taufiq.

Pihaknya pun kemudian memberikan pengertian terkait hal tersebut semestinya terlebih dahulu menyampaikan pemberitahuan ke aparat kepolisian. Di mana surat pemberitahuan kemudian ditembuskan Bawaslu dan KPU.

"Mereka kemudian merasa karena sebagai relawan. Mereka mengaku relawan, namanya Relawan Alap-Alap Jokowi, katanya. Mereka menyebarkan tabloid, memang penyebarannya itu nggak sampai masuk-masuk ke pasar (lorong) hanya di depan pasar saja dan itu terpantau tidak lama sekitar 15 menit, dia pindah. Jadi nggak lama, terus tidak ada juga orasi untuk mengajak, itu tidak ada. Yang dilakukan hanya menyebarkan saja," jelasnya.

"Kita tempel terus (pantau) supaya dalam kegiatan tersebut tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kita sudah lakukan persuasif, pada akhirnya mau meninggalkan pasar tersebut. Sekitar jam 09.00 lebih sudah meninggalkan Kota Magelang," ujar dia.

Saat pembagian tabloid, lanjutnya, para relawan ini naik mobil dengan pelat nomor luar Magelang.

"Kalau pelat (mobil) luar kota. Tadi, ada beberapa yang B, ada beberapa yang R," ujarnya.

Menurutnya, usai penyebaran tabloid ini, Bawaslu Kota Magelang akan melakukan diskusi dengan melibatkan pengawasan kecamatan. Pihaknya akan mendalami apakah yang dilakukan tersebut termasuk kampanye.

"Secara regulasi memang tidak pas, maksudnya tidak pas di luar konteks regulasi (penyebaran tabloid). Hal seperti ini terus bagaimana, nampaknya perlu juga disikapi. Walau bagaimanapun juga, sekecil apa pun juga, itu tetap buat Bawaslu tetap kampanye. Entah caranya apa saja tetap namanya kampanye dan yang namanya kampanye mestinya harus ada aturan secara administratif yang harus dipenuhi. Ini administratif tidak dipenuhi sehingga kami melakukan pendekatan untuk kemudian, bahasanya pengusiran secara halus," kata Taufiq.

"Ya kami (amankan tabloid) beberapa, nggak banyak. Ini sebagai barang bukti saja, kalau hal tersebut yang disebarkan," pungkasnya.




(rih/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads