Kisah Singkat Nabi Musa AS dari Lahir dan 5 Mukjizatnya

Kisah Singkat Nabi Musa AS dari Lahir dan 5 Mukjizatnya

Muthia Alya Rahmawati - detikJateng
Selasa, 05 Des 2023 15:41 WIB
kisah nabi adam
Ilustrasi kisah Nabi Musa AS. Foto: Mindra Purnomo
Solo -

Salah satu nabi yang wajib diimani dan dipelajari oleh umat Islam adalah Nabi Musa AS. Nabi Musa AS memiliki kisah hidup yang penuh pelajaran. Beliau juga memiliki mukjizat yang mengagumkan. Berikut kisah selengkapnya.

Nabi Musa AS adalah seorang nabi sekaligus rasul yang diutus kepada Bani Israil. Tugas utama Nabi Musa adalah untuk membawa Bani Israil keluar dari Mesir. Nabi Musa hidup sekitar tahun 1572-1408 SM. Ia diangkat menjadi nabi sekitar tahun 1450 SM.

Nabi Musa adalah menantu Nabi Syuaib, karena ia menikahi putri Syuaib yang bernama Shafura. Dari pernikahannya ia mempunyai empat orang anak, salah satunya adalah Nabi Ilyas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut detikJateng rangkumkan kisah Nabi Musa AS lengkap dengan mukjizatnya yang dikutip dari buku Mu'jizat Isra Mi'raj dan Kisah 25 Nabi dan Rasul karya Wikanda Satria Putra, buku 25 Kisah Nabi dan Rasul karya Aan Wulandari, dan skripsi Mukjizat Nabi Musa AS dalam Al Quran karya Bunarti dari Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Semarang.

Kisah Nabi Musa AS Lengkap

Kelahiran Nabi Musa AS

Nabi Musa dilahirkan pada waktu di mana bayi laki-laki harus dibunuh. Aturan ini dibuat oleh raja kala itu, Raja Firaun. Hal ini diawali karena Firaun mendapatkan mimpi buruk dan mimpi tersebut ditafsirkan bahwa akan ada anak laki-laki dari Bani Israil yang akan menghancurkan mesir.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, sejak ibu Nabi Musa hamil, ia berusaha menyembunyikannya. Dengan kehendak Allah, perut ibu Musa tetap tidak membesar dan tidak menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Tidak ada anggota pasukan Fir'aun yang mengetahui keberadaannya hingga saat kelahiran Musa.

Ibu Nabi Musa terus mengkhawatirkan anaknya. Hingga datanglah ilham dari Allah. "Susuilah dia Musa Jika engkau khawatir terhadapnya, maka hanyutkan dia ke Sungai Nil. Janganlah engkau takut dan bersedih. Sungguh Kami akan mengembalikannya kepadamu dan menjadikannya salah seorang rasul." (QS Al-Qashash [28]: 7).

Dihanyutkan dan Ditemukan oleh Istri Firaun

Ibunda Nabi Musa memasukkan bayi Nabi Musa dalam peti yang dihanyutkan ke Sungai Nil. Peti itu pun kemudian ditemukan oleh permaisuri Firaun, Asiyah. Melihat bayi tampan di dalamnya, Asiyah ingin mengangkatnya menjadi anak.

Meskipun Firaun ingin membunuh bayi itu, sang permaisuri membujuknya, menyebutnya sebagai penyejuk mata dan berharap bayi tersebut bisa bermanfaat atau diangkat menjadi anak. Fir'aun pun setuju, dan bayi Musa diasuh oleh sang permaisuri.

Ketika bayi Nabi Musa menangis kelaparan, para dayang mencarikan ibu susu, tetapi Nabi Musa menolak untuk menyusu kepada siapa pun. Kakak Nabi Musa memperkenalkan ibu kandung Nabi Musa kepada para dayang, dan Nabi Musa pun dengan senang hati menyusu dari ibunya. Ibu Nabi Musa diberi hadiah dan upah. Selain itu, ibu Nabi Musa juga merawatnya sampai dewasa, sesuai dengan janji Allah.

Nabi Musa Dewasa

Nabi Musa tumbuh sebagai pemuda tampan, perkasa, dan pemberani. Pada usia 40 tahun, Allah memberinya hikmah dan ilmu, menjadikannya seorang rasul. Allah anugerahi kepadanya hikmah dan pengetahuan saat dia dewasa dan akalnya sempurna.

Suatu hari, Nabi Musa memasuki Kota Memphis dan membantu seorang dari Bani Israil ketika bertengkar dengan orang Mesir. Nabi Musa secara tidak sengaja membunuh orang Mesir tersebut yang menyebabkan penyesalan dan ketakutan.

Fir'aun yang mendengar berita ini pun mengirim pengawal untuk menangkap Nabi Musa. Sebelum tertangkap, seseorang memberi tahu Nabi Musa tentang rencana pembunuhan dan menyarankannya untuk meninggalkan kota. Nabi Musa pun meninggalkan Mesir dan berdoa kepada Allah untuk menyelamatkannya dari kezaliman. Allah pun menuntun Nabi Musa ke Negeri Madyan.

Menantu Nabi Syuaib

Di Negeri Madyan itulah Nabi Musa bertemu dengan kedua anak Nabi Syuaib. Awalnya, Nabi Musa hanya membantu mereka mengambil air, tetapi sang ayah, Nabi Syuaib meminta untuk bertemu Nabi Musa.

Nabi Musa menceritakan kepada Nabi Syuaib bahwa dia melarikan diri dari kejaran Firaun. Nabi Syuaib berkata, "Jangan takut, sesungguhnya kamu telah selamat dari orang-orang Mesir karena kamu berada di Negeri Madyan yang jauh dari mereka." (QS Al-Qashash [28]: 25).

Nabi Musa akhirnya menikah dengan salah seorang putri Nabi Syuaib dengan ketentuan Nabi Musa bekerja kepada Nabi Syuaib selama delapan atau sepuluh tahun. Nabi Musa menyanggupi ketentuan itu dan memilih bekerja genap selama sepuluh tahun kepada Nabi Syuaib.

Dakwah ke Firaun

Setelah menikah, Nabi Musa kemudian meminta izin untuk pulang ke Mesir. Saat tiba di Mesir, Nabi Musa AS segera bertemu dengan Firaun di istananya. Beliau menyerukan Firaun untuk bertaubat dan memohon ampunan atas perbuatan fasik yang telah dilakukan. Selain itu, Nabi Musa juga menekankan agar Firaun membebaskan seluruh Bani Israil. Dengan seizin Allah, Nabi Musa menunjukkan kedua mukjizatnya sebagai bukti kebenaran.

Firaun merespons dengan kemarahan yang besar terhadap perkataan Nabi Musa. Firaun lalu memerintahkan tukang sihirnya untuk menunjukkan keajaiban mereka. Para ahli sihir Firaun melempar tali yang berubah menjadi ular. Namun, ular-ular tukang sihir Firaun segera ditelan oleh ular yang ditunjukkan oleh Nabi Musa. Akibat kejadian ini, sejumlah pengikut Firaun mulai menyatakan iman kepada Allah, termasuk Asiyah, istri Firaun sendiri.

Kemarahan Firaun tidak terbendung lagi. la kemudian menyiksa semua pengikut Nabi Musa. Bahkan istrinya sendiri disiksanya hingga meninggal. Nabi Musa bersama pengikutnya kemudian melarikan diri keluar dari negeri Mesir. Mulai dari sini, mukjizat Nabi Musa terus diperlihatkan oleh Allah SWT.

Mukjizat Nabi Musa AS

Berikut beberapa Mukjizat Nabi Musa AS:

1. Tongkat berubah menjadi ular

Mukjizat ini diperlihatkan kepada Firaun dan para tukang sihirnya. Awalnya, Nabi Musa AS menyampaikan pesan tentang keesaan Allah SWT kepada Firaun, bahwa ada Tuhan selain Firaun.

Firaun kemudian meminta bukti untuk mendukung pernyataan tersebut. Nabi Musa AS kemudian memperlihatkan mukjizatnya sebagai bukti, tetapi Firaun malah menuduh bahwa yang terjadi hanyalah akibat dari sihir. Hal ini terekam dalam Qs. al-A'raf 107


ΩΩŽΨ£ΩŽΩ„Ω’Ω‚ΩŽΩ‰Ω° ΨΉΩŽΨ΅ΩŽΨ§Ω‡Ω فَΨ₯ِذَا Ω‡ΩΩ‰ΩŽ Ψ«ΩΨΉΩ’Ψ¨ΩŽΨ§Ω†ΩŒ Ω…Ω‘ΩΨ¨ΩΩŠΩ†ΩŒ


Artinya: "Maka dia jatuhkan tongkatnya, lalu seketika itu juga ia berubah menjadi ular yang jelas''(Qs. Al-A'raf 107)

Seketika itu tongkat menjadi ular jantan terbang ke langit setinggi satu mil, kemudian dia turun menuju kepada Firaun. Maka waktu itu Firaun berkata: "Demi Tuhan yang telah mengutus engkau ambillah ular ini". Maka Nabi Musa AS mengambilnya lalu ular itu kembali menjadi tongkat.

2. Tangan yang bercahaya

Dikutip dari detikHikmah, dikisahkan Firaun meminta bukti yang lain, kemudian Nabi Musa AS mengeluarkan tangannya dari dalam lubang leher bajunya. Tiba-tiba tangan yang sebelumnya berwarna hitam sesuai warna kulitnya yang kehitam-hitaman, menjadi bercahaya putih gemerlapan, yang tampak jelas bagi orang-orang yang melihatnya ketika itu, bukan karena belang atau penyakit, tetapi putih karena sangat bercahaya.


Hal ini dikisahkan melalui Al-Qur'an Surah Al-A'raf ayat 108, yaitu:

ΩˆΩ‘ΩŽΩ†ΩŽΨ²ΩŽΨΉΩŽ ΩŠΩŽΨ―ΩŽΩ‡Ω— فَاِذَا Ω‡ΩΩŠΩŽ Ψ¨ΩŽΩŠΩ’ΨΆΩŽΨ§Ϋ€Ψ‘Ω Ω„ΩΩ„Ω†Ω‘Ω°ΨΈΩΨ±ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ


Artinya: "Dia menarik tangannya, tiba-tiba ia (tangan itu) menjadi putih (bercahaya) bagi orang-orang yang melihat(-nya)." (QS. Al-A'raf: 108)

3. Tongkat yang bisa membelah laut

Bani Firaun, saat mengalami kesulitan, meminta pertolongan kepada Nabi Musa AS agar terbebas dari penderitaan dan bersumpah untuk patuh pada perintah Allah. Meski demikian, mereka terus melanggar janjinya. Walaupun Nabi Musa AS telah menunjukkan mukjizatnya, Fir'aun tetap menolak kebenaran.

Akibatnya, Allah memerintahkan Nabi Musa AS untuk meninggalkan Mesir. Namun, Bani Firaun masih terus mengejar Nabi Musa AS. Ketika Nabi Musa AS menghadapi jalan buntu, Allah memerintahkan agar ia memukulkan tongkatnya ke laut, sehingga laut terbelah dan menciptakan jalur kering untuk dilalui.

Setelah Bani Israil menyeberangi laut, Nabi Musa AS memukulkan tongkatnya lagi atas perintah Allah. Sehingga, laut kembali ke kondisi semula dan Firaun beserta pasukannya yang zalim dan berlaku sewenang-wenang tenggelam dalam laut, menjadi kuburan bagi mereka.

4. Diturunkannya Kitab Taurat

Beberapa tahun setelah Allah menyelamatkan Nabi Musa AS dan kaumnya dengan memungkinkan mereka menyeberangi laut, Nabi Musa AS melakukan munajat di Gunung Tursina.

Di sana, beliau menerima wahyu berupa Taurat dari Allah, dan pada saat yang sama, Nabi Musa AS menyerahkan kepemimpinan umatnya kepada Nabi Harun.

Surat Al-An'am Ayat 154

Ψ«ΩΩ…Ω‘ΩŽ َؑاΨͺΩŽΩŠΩ’Ω†ΩŽΨ§ Ω…ΩΩˆΨ³ΩŽΩ‰ ٱلْكِΨͺَٰبَ ΨͺΩŽΩ…ΩŽΨ§Ω…Ω‹Ψ§ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ω±Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩ‰Ω“ Ψ£ΩŽΨ­Ω’Ψ³ΩŽΩ†ΩŽ وَΨͺΩŽΩΩ’Ψ΅ΩΩŠΩ„Ω‹Ψ§ لِّكُلِّ Ψ΄ΩŽΩ‰Ω’Ψ‘Ω ΩˆΩŽΩ‡ΩΨ―Ω‹Ω‰ ΩˆΩŽΨ±ΩŽΨ­Ω’Ω…ΩŽΨ©Ω‹ Ω„Ω‘ΩŽΨΉΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‡ΩΩ… Ψ¨ΩΩ„ΩΩ‚ΩŽΨ§Ω“Ψ‘Ω Ψ±ΩŽΨ¨Ω‘ΩΩ‡ΩΩ…Ω’ ΩŠΩΨ€Ω’Ω…ΩΩ†ΩΩˆΩ†ΩŽ


Artinya: "Kemudian, Kami telah menganugerahkan kepada Musa Kitab (Taurat) untuk menyempurnakan (nikmat Kami) kepada orang yang berbuat kebaikan, menjelaskan secara rinci segala sesuatu, serta memberi petunjuk dan rahmat agar mereka beriman kepada pertemuan dengan Tuhannya." (QS. Al-An'am: 154)

5. Menghidupkan orang mati

Pada masa kehidupan Nabi Musa, terjadi suatu kejadian pembunuhan yang mengejutkan, di mana pelakunya masih belum diketahui. Keluarga korban yang terbunuh mengadukan insiden tersebut kepada Nabi Musa.

Dengan petunjuk dari Allah SWT., Nabi Musa kemudian memerintahkan keluarga korban untuk mencari seekor sapi yang memiliki karakteristik istimewa, yaitu tidak pernah digunakan untuk membajak, bertubuh gemuk, betina, dan berwarna coklat keemasan.

Sapi tersebut kemudian disembelih, dan Nabi Musa mengambil sebagian dagingnya. Selanjutnya, potongan daging sapi itu dipukulkan ke tubuh mayat korban pembunuhan.

Dengan mukjizat Allah, mayat tersebut tiba-tiba hidup kembali dan memberikan keterangan tentang identitas pembunuhnya. Namun, setelah memberikan informasi tersebut, ia kembali mengalami kematian.

Demikian informasi mengenai kisah Nabi Musa AS lengkap dengan mukjizatnya. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Muthia Alya Rahmawati peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(apu/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads