Hati-hati! Ini Titik Black Spot-Rawan Laka di Boyolali

Hati-hati! Ini Titik Black Spot-Rawan Laka di Boyolali

Jarmaji - detikJateng
Senin, 04 Des 2023 17:40 WIB
Apel quick respon terpadu jelang libur Nataru di Boyolali, Senin (4/12/2023).
Apel quick response terpadu jelang libur Nataru di Boyolali, Senin (4/12/2023). Foto: Jarmaji/detikJateng.
Boyolali -

Jelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (nataru) Satlantas Polres Boyolali melakukan antisipasi kerawanan kecelakaan. Ada sejumlah titik black spot atau rawan laka yang perlu diwaspadai di wilayah Boyolali.

Ada dua titik black spot di Boyolali karena sering terjadi kecelakaan lalu lintas dan tingkat fatalitasnya tinggi. Sejumlah titik juga dipetakan rawan kecelakaan baik di jalan arteri maupun jalan tol.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Boyolali, Ipda Budi Purnomo, menjelaskan titik-titik black spot dan rawan laka di wilayah Boyolali. Untuk titik black spot ada dua, yakni di jalan raya Solo-Semarang wilayah Dukuh Nyamplung Kidul, Desa Kaligentong, Kecamatan Gladagsari. Di lokasi itu dalam satu tahun terakhir terjadi sekitar 24 kejadian kecelakaan lalu lintas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian di jalan wilayah Donohudan, Kecamatan Ngemplak. Terjadi lebih dari 20 kejadian dalam satu tahun.

"Tingkat fatalitas tinggi," ungkap Budi, kepada wartawan Senin (4/12/2023).

ADVERTISEMENT

Sedangkan untuk daerah rawan laka, lanjut Budi, ada di sejumlah tempat. Untuk di jalur arteri, sebagian besar di Jalan Raya Solo-Semarang, yaitu di wilayah Desa Penggung, Pertigaan Wika Mojosongo. Kemudian di Randusari dan Mojolegi, Kecamatan Teras serta di Kuwiran, Kecamatan Banyudono.

"(Titik tersebut) Persimpangan, jalannya turun dan arus ramai. Untuk di Boyolali Utara (rawan laka) di daerah Desa Sendang, Kecamatan Karanggede," katanya.

Untuk daerah rawan laka di jalan tol, terang Budi, di ruas jalan tol Semarag-Solo di wilayah Boyolali dari Km 475 sampai 490. Khususnya di jalur A atau dari arah Semarang menuju Solo.

Kemudian untuk ruas tolo Solo-Ngawi di wilayah Boyolali yang masuk rawan laka dari Km 503 hingga 505+200.

Langkah antisipasi kecelakaan tersebut pihaknya akan melakukan patroli secara masif dan penambahan rambu-rambu.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap hati-hati dan waspada dalam berkendara di jalan raya. Patuhi rambu-rambu yang ada dan aturan lalu lintas.

Sementara itu, untuk mengantisipasi kecelakaan lalu lintas saat pengamanan arus pada libur Nataru nanti, Satlantas Polres Boyolali telah membentuk Satgas Quick Response Terpadu, yang berisi petugas gabungan dari sejumlah instansi.

"Menjelang operasi Nataru kami sudah melakukan beberapa langkah-langkah dalam kesiapan operasi nataru. Saat ini kita sedang melaksanakan apel kesiapan dari quick respons terpadu," ujar Kasat Lantas Polres Boyolali, AKP Agista Ryan Mulyanto, usai apel kesiapan Satgas Quick Response Terpadu di rest area 487 B jalan tol Semarang - Solo, di Teras, Boyolali.

Quick Response Terpadu ini beranggotakan dari Satlantas Polres Boyolali, PJR Polda Jateng VII Kartasura, Dinas Kesehatan Boyolali, Damkar Satpol PP Boyolali. Kemudian Rescue dari pengelola jalan tol yakni dari PT. Trans Marga Jateng (TMJ) dan PT. Jasamarga Solo Ngawi (JSN) serta Jasa Raharja.

"Quick Response Terpadu ini untuk mengatasi apabila terjadi kecelakaan, penanganannya lebih cepat, sehingga tidak menimbulkan fatalitas korban kecelakaan lalulintas yang lebih berarti. Dan tidak menimbulkan kemacetan panjang," kata Ryan.

Dijelaskan dia, jika terjadi kecelakaan lalu lintas akan langsung dikabarkan melalui grup yang sudah dibuat. Dari masing-masing instansi tersebut sudah memiliki tugas masing-masing dalam penanganan kecelakaan lalu lintas.

"Sehingga saat terjadi kecelakaan, instansi tersebut tidak bingung mau melakukan apa, mau bertindak apa. Sehingga cepat, tepat dalam penanganan kecelakaan lalulintas, sehingga bisa mengurangi fatalitas korban kecelakaan. Di jalur tol maupun di jalur arteri," tegasnya.




(apl/ams)


Hide Ads