Tanaman tabebuya di depan Kantor Pemkab Magelang kembali bermekaran. Mekarnya bunga tabebuya ini menambah keindahan suasana. Selama setahun ini, tanaman tersebut sudah 4 kali berbunga.
Bunga tabebuya yang bermekaran ini berada di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta, Kota Mungkid, Kabupaten Magelang. Tepatnya dari arah Blondo yakni setelah Masjid Kubah Emas hingga menuju kompleks depan Rumah Dinas Bupati Magelang.
Tabebuya yang bermekaran ini ditanam di sepanjang jalan ini baik di kiri maupun kanan jalan. Berbunga kembali tabebuya ini dirasakan warga cukup unik. Terlebih bagi warga yang setiap harinya melintas di jalan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cukup unik ya karena biasanya tabebuya yang sudah mekar akan membutuhkan waktu lama lagi untuk bisa berbunga, tapi ini hanya dalam hitungan bulan sudah muncul bunganya lagi. Padahal biasanya hanya mekar setahun sekali, tapi ini bisa beberapa kali," kata Fitriana Dyah Andyarini, salah satu pegawai Pemkab Magelang kepada detikJateng, Minggu (3/12/2023).
Ia yang setiap hari melintas di Jalan Soekarno-Hatta baik saat berangkat maupun pulang dari kantor. Pihaknya menilai dengan berbunga kembali tabebuya ini menambah estetik di jalan tersebut.
"(yang dirasakan) Kalau dari segi visual, jalanan di sekitar Jalan Soekarno-Hatta ini jadi kelihatan estetik ya, vibesnya kayak musim semi di Jepang dengan bunga-bunga kecil yang ada di pinggir jalan. Cocok banget buat temen-temen yang suka selfie," ujar dia.
"Kalau pas musim kemarau kayak kemarin sih oke saja, tapi ini mulai musim hujan jadi rasanya sedikit mengganggu, apalagi bagi para pengguna mobil yang melintas dan pas hujan bunganya nempel di kap atau kaca mobil tuh susah dibersihkan," katanya.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Pengkajian Dampak dan Penataan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang, Joni Budi Hermanto mengaku, bingung dengan berbunga kembali tabebuya tersebut. Hal ini karena biasanya setahun hanya sekali berbunga, namun tahun ini berlangsung hingga 3 sampai 4 kali.
"(mulai bermekaran) Seminggu yang lalu, saya bingung ini fenomena alam apa. Sampai 3, 4 kali di tahun ini (berbunga) dan ini baru terjadi. Sepanjang ditanam baru kali ini, rata-rata setahun hanya sekali, jarang dua kali. Kami pikir dua kali itu baru terjadi di tahun ini, tiga kali, sekarang malah bunga lagi sampai 4 kali," kata Joni.
"Itu dimana-mana, Muntilan ya pol-polan. Sepanjang Muntilan semuanya berbunga. Ini sawitan (Mungkid) juga berbunga," ujarnya.
Menurut Joni, biasanya setahun berbunga di bulan Juli sampai September atau berseling. Hal ini tergantung pada kondisi tanahnya.
"Biasanya bergantian antara Juli, Agustus sampai September. Lha ini nggak, 4 kali. Ini ditanam sekitar 2016 (Sawitan), 2017-2018 (Muntilan)," ujar Joni.
Berdasarkan catatan detikJateng, bunga tabebuya di kawasan ini bermekaran pada Juni lalu. Selanjutnya, tanaman kembali bermekaran pada Agustus.
Tak berselang lama, tepatnya pada Oktober, bunga tabebuya kembali mekar. Terakhir, awal Desember ini tanaman juga berbunga lagi.
(ahr/ahr)