Sejumlah kantor desa di Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, mendapat kiriman bungkusan bunga kantil. Oleh perangkat desa, bungkusan itu dibacakan ayat kursi kemudian dibakar.
"Kemarin sama teman-teman dibacakan ayat kursi terus dibakar," kata Kepala Desa Bedoro, Pri Hartono dihubungi detikJateng, Kamis (30/11/2023).
Dirinya mengatakan membakar kembang kantil itu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pri sendiri mengatakan yang menemukan pertama kali yakni penjaga kantor saat sedang bersih-bersih.
"Iya (agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan). Awalnya yang menemukan itu penjaga kantor. Saat bersih-bersih nemu itu di halaman," ujarnya.
Pri Hartono mengungkapkan bahwa kembang kantil itu diletakkan di beda-beda tempat. Katanya, ada yang diselipkan hingga ada yang diletakkan di bawah pohon mangga.
"Diletakkan bermacam-macam. Di (kantor desa) kita ditaruh di halaman, ada juga yang diselipkan, ada yang di rumput ada yang di bawah pohon mangga. Pokoknya di lingkungan kantor semua," jelasnya.
Akibat kejadian itu, di Desa Bedoro menjadi bahan perbincangan warga. "Ini ramai banget, sampai saat ini masih menjadi perbincangan warga, ramai ini," pungkasnya.
![]() |
Kiriman Bunga Kantil Teror Sejumlah Kantor Desa
Diberitakan sebelumnya, sejumlah kantor desa di Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, mendapat kiriman bungkusan bunga kantil. Bungkusan itu ditemukan di halaman kantor desa dalam waktu yang hampir bersamaan.
Dari foto yang diterima detikJateng, bungkusan tersebut di plastik berwarna bening dan terdapat tulisan nama-nama kantor desa tersebut. Isi plastik tersebut berupa bunga kantil, bunga warna putih, beras kuning, telur, menyan hio yang dikemas dalam wadah daun pisang mirip sesajen.
Camat Sambungmacan, Budi Santoso mengatakan, bungkusan tersebut tersebar pada Selasa (28/11) lalu. Dan ditemukan pertama oleh Kepala Desa (Kades) Bedoro, Pri Hartono.
"Iya benar, Selasa kemarin, saya mendapatkan laporan adanya teror kiriman bunga kantil di setiap desa di wilayah saya. Yang awalnya tahu itu Pak Kades Bedoro," katanya dihubungi awak media, Rabu (29/11).
Dirinya mengatakan, sebaran bunga kantil itu menyasar Desa Banaran, Plumbon, Toyogo, Banyurip, Bedoro dan beberapa desa lain. Bungkusan tersebut diletakkan di depan pintu masuk setiap kantor desa.
"Siapa yang naruh kita nggak tahu," ucapnya.
Disinggung apakah kiriman tersebut karena memasuki kampanye Pilpres 2024, dirinya mengaku tidak tahu. "(Masuk kampanye?) nggak tahu, yang pasti kita jangan membuat suasana nggak enak. Kita positif thinking saja," tegasnya.
(aku/apl)