Camat Sambungmacan, Budi Santoso mengungkapkan, penemuan bungkusan bunga kantil itu terjadi pada Selasa (28/11/2023). Bungkusan itu pertama kali ditemukan oleh Kepala Desa (Kades) Bedoro, Pri Hartono.
"Iya benar, Selasa kemarin, saya mendapatkan laporan adanya teror kiriman bunga kantil di setiap desa di wilayah saya. Yang awalnya tahu itu Pak Kades Bedoro," ujar Budi saat dihubungi awak media, Rabu (29/11).
Teror Bunga Kantil Juga Dialami Desa Lain
Selain di Bedoro, ada sejumlah kantor desa lain juga mendapatkan kiriman yang sama. Seperti di Desa Banaran, Plumbon, Toyogo, Banyurip, Bedoro, dan beberapa desa lain. Bungkusan tersebut diletakkan di depan pintu masuk setiap kantor desa. Mengenai siapa orang yang meletakkan bunga tersebut, Budi mengaku tidak tahu.
"Siapa yang naruh kita nggak tahu," ucapnya.
Terkait dengan adanya temuan ini, Budi meminta masyarakat untuk menanggapi positif kejadian tersebut. Ia juga minta masyarakat tetap rukun meskipun beda pilihan saat Pemilu mendatang.
"Jangan bikin suasana jadi tegang, kita bikin hidup ini enak saja, anggap saja orang yang berdoa untuk keselamatan," jelas dia.
Sementara itu, Kades Bedoro Pri Hartono mengatakan, dirinya sempat resah dengan adanya teror bunga kantil itu. Dalam foto yang diterima detikJateng, bungkusan tersebut di plastik berwarna bening dan terdapat tulisan nama-nama kantor desa tersebut.
Isi plastik tersebut berupa bunga kantil, bunga warna putih, beras kuning, telur, menyan hio yang dikemas dalam wadah daun pisang mirip sesajen. Pri menilai, bungkusan tersebut identik dengan pengasihan.
"Ditemukan di halaman kantor desa. Ya sempat resah, bunga kantil kan identik dengan pengasihan, apalagi ini menjelang Pilpres 2024," ujarnya.
Teror Bunga Kantil Bikin Resah
Dirinya lalu membagikan temuan tersebut ke grup WhatsApp (WA) forum kepala desa di Sragen. Ternyata kiriman itu tidak hanya terjadi di kantor desanya, melainkan juga di sejumlah desa lain.
"Di grup WA sejumlah desa ternyata juga mengalami hal yang sama. Beberapa kades sempat resah juga," kata Pri.
Meski tak memiliki petunjuk siapa yang meletakkan bunga kantil tersebut. Namun pihaknya menduga bunga-bunga tersebut dikirim orang yang sama.
"Dugaannya oknumnya sama. Soalnya di bunga kantil itu kan tertulis nama masing-masing desa. Tulisannya identik," jelasnya.
"Namun kami husnuzan saja. Yang penting situasi tetap kondusif," pungkasnya.
(apl/ams)