"Kurang lebih sudah ada lima kali ini dalam periode lima bulan. Muncul di sekitaran Cilacap. Semuanya mati dan dikubur," kata anggota Tagana Kabupaten Cilacap, Andreas Tugimin saat ditemui di Pantai Wagir Indah, Cilacap, Rabu (29/11/2023).
Tugimin menjelaskan yang pertama terdampar adalah bangkai ikan paus. Lalu empat bangkai terakhir adalah hiu jenis tutul.
"Pertama ada paus, terus empatnya ada hiu tutul. Ini akibat gelombang tinggi sehingga terhempas ke darat," terangnya.
Menurutnya, terakhir kali ada bangkai ikan terdampar pada bulan Agustus lalu. Waktu itu, ikan hiu tutul sepanjang enam meter ditemukan mati oleh nelayan di sekitaran pantai Cilacap.
"Terakhir itu pada bulan Agustus kemarin. Itu yang paling besar panjangnya enam meter bobotnya sekitar satu ton," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, satu ekor hiu jenis tutul atau bernama latin Rhincodon typus ditemukan terdampar di Pantai Wagir Indah, Desa Welahan Wetan, Kecamatan Adipala, Cilacap. Saat pertama kali ditemukan hiu tersebut dalam kondisi hidup.
Warga desa setempat, Darsih (40), menjelaskan hiu tersebut awal mula diketahui oleh nelayan yang sedang mencari ikan dengan jaring di tepian pantai setempat. Nelayan tersebut kemudian menghubungi warga.
"Dari tadi pagi sekitar jam 5 pagi. Yang mengetahui pertama nelayan yang mencari ikan. Dikiranya pohon kelapa ternyata hiu tutul," kata Darsih kepada wartawan, Rabu (29/11).
Pada saat ditemukan kondisi hiu tersebut masih bergerak. Namun tak berselang lama hiu ini mati karena terdampar dalam keadaan lemas.
"Kondisinya tadi masih hidup juga masih gerak. Tapi nggak begitu lama terus mati. Karena kan hiu hidupnya di laut lepas ya mungkin jadi sudah menepi jadi dia bingung tidak bisa balik lagi," terangnya.
Sementara itu, anggota Tagana yang berjaga di sekitar lokasi, Andreas Tugimin menjelaskan hiu tutul ini diperkirakan memiliki panjang sekitar empat meter dan bobot diperkirakan 400 kilogram.
"Ini panjangnya sekitar empat meter dengan berat kurang lebih empat kuintal. Kalau dilihat dari kondisinya ini sudah dewasa," ungkapnya.
Tugimin menyebut rencananya bangkai ini akan dikubur di sekitar pantai. Namun masih menunggu alat berat yang dikerahkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cilacap.
"Rencana sore ini mau dikubur. Menunggu alat berat dari dinas terkait. Terus juga nunggu air laut agak surut dahulu. Karena ini masih besar ombaknya, berbahaya kalau memaksakan," pungkasnya.
(apu/rih)