Geopark Kebumen mendapat kesempatan untuk bergabung dalam event internasional yang dilaksanakan di Maroko, Afrika pada bulan September 2023 lalu. Event bertajuk The 10th International Conference on UNESCO Global Geoparks merupakan acara yang diadakan dua tahun sekali, dan merupakan pertemuan paling penting bagi semua yang terlibat dalam pengelolaan geopark.
Pada acara ini, hadir perwakilan dari 50 negara dengan peserta lebih dari 1.200 orang. The 10th International Conference on UNESCO Global Geoparks ini merupakan kesempatan bagi seluruh Geopark untuk berbagi penemuan, ide, best practice dan networking. Bagi Kabupaten Kebumen, acara ini bukan hanya sekadar konferensi internasional saja namun menjadi tonggak Geopark Kebumen mendunia.
Pada kesempatan tersebut, delegasi Kabupaten Kebumen diikuti oleh Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, Kepala Bappeda Edi Rianto yang kini menjabat sebagai Sekda, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda Alfia Diananita Zulfa, dan Peneliti Ahli Utama BRIN, Dr. Chusni Ansori.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arif Sugiyanto menyampaikan rasa bangga, Kebumen bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Melalui forum itu diharapkan bisa menjadi salah satu langkah atau upaya menjadikan Geopark Kebumen masuk dalam UNESCO Global Geopark (UGGp).
"Alhamdulillah kita bersyukur bisa berada di forum internasional, untuk mengikuti The 10th internasional conference on UNESCO Global Geopark, di mana kita tengah berjuang menjadikan Geopark Kebumen masuk dalam UNESCO Global Geopark," kata Arif Sugiyanto di sela-sela acara.
Pada sesi pembukaan, disampaikan speech dari sejumlah menteri di Kerajaan Maroko dan UNESCO mengenai geopark, dan potensi dari berbagai negara yang bisa dikembangkan menjadi geopark, tidak hanya nasional, namun secara global.
Pada forum ini, Arif menambahkan, pihaknya bisa belajar banyak mengenai strategi pembangunan daerah melalui Geopark dari negara lain. Pemerintah daerah sendiri telah merubah konsep Geopark yang tadinya hanya berbicara ilmu bumi atau bebatuan, tapi berkembang lebih luas dengan wisata, pendidikan dan budaya.
"Di sinilah kita belajar bagaimana negara-negara luar mengembangkan Geoparknya masing-masing. Semua punya model atau ciri khas masing-masing, dan Geopark Kebumen juga punya keunggulan yang tidak dimiliki daerah/negara lain," ucapnya.
Geopark Kebumen sebagai Aspiring UNESCO Global Geopark, perlu mempersiapkan strategi untuk mencapai target menjadi geopark dunia. Dengan mengikuti kegiatan The 10th International Conference On Geopark Of UNESCO, Pemerintah Kebumen diharapkan mampu mengadopsi pengelolaan geopark yang berkelanjutan dari M'Goun Association UNESCO Global Geopark maupun Geopark lain di seluruh dunia untuk dapat diimplementasikan di Geopark Kebumen.
Guna mendorong pengembangan wilayah kawasan geopark yang akan berdampak baik bagi pengembangan pariwisata berkelanjutan di dalam dan sekitar kawasan geopark, mendorong pengembangan ekonomi lokal, mendorong keterlibatan masyarakat lokal, dan meningkatkan partisipasi kegiatan ekonomi. Hal ini sejalan dengan misi Indonesia untuk melakukan Transformasi Ekonomi menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan.
Arif menyebut, ia sudah bertemu dan berdiskusi dengan delegasi Geopark Malaysia, yakni Ibrahim Komo, dan Azmi dari Geopark Langkawi. Dari hasil pertemuan itu, rencananya akan dilaksanakan penandatanganan kerja sama (MoU).
Selain itu, juga bertemu dengan delegasi Geopark Satun Thailand. Arif menyebut, ada beberapa kesamaan antara Geopark Sotun dan Geopark Kebumen. Keduanya juga direncanakan akan membuat MoU.
"Para delegasi ini berkeinginan datang ke Kebumen, Insyaallah besok akan kita adakan MoU," sebutnya.
Beberapa agenda dalam acara tersebut diikuti dengan baik oleh delegasi dari Kebumen. Adapun acara tersebut antara lain opening ceremony, pemaparan riset geopark, exhibition, diskusi dan membangun jejaring, penandatanganan MoU, pertemuan darurat pasca gempa bumi, pemberian penghargaan dan closing ceremony, kunjungan dan diskusi dengan Kedubes RI untuk Maroko, serta studi lapangan.
(anl/ega)