Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) merencanakan pembangunan infrastruktur gedung dan laboratorium multidisiplin terintegrasi. Pembangunan laboratorium itu diperkirakan akan menghabiskan biaya Rp 450 miliar.
Dekan FT UNS, Sholihin As'ad mengatakan saat ini pihaknya sedang mencari peluang untuk pembiayaan pembangunan laboratorium itu. Sebab, pembangunannya tidak mungkin mengandalkan uang kuliah tunggal (UKT) mahasiswa.
"Kalau kita cuma mengandalkan UKT kan jelas nggak mungkin gitu, makanya kita cari sumber-sumber lain," kata Sholihin, Selasa (21/11/2023).
Salah satu opsi yang akan diambil adalah pembiayaan melalui Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Skema itu dilakukan dengan menggandeng pihak badan usaha atau swasta untuk ikut membangun fasilitas tersebut.
Adapun keuntungan yang bisa ditawarkan adalah pihak swasta juga bisa memanfaatkan fasilitas tersebut maupun melakukan proyek-proyek bersama.
"Nah dimanfaatkan itu bisa digunakan untuk kerja sama dengan pihak luar, para industri, untuk memanfaatkan fasilitas-fasilitas kita dan itu juga akan menghasilkan revenue generating untuk pembiayaan Tri Dharma," ujarnya.
Menurut perhitungannya, pembangunan laboratorium FT UNS ini akan membutuhkan dana yang cukup besar.
"Sementara ini untuk gedung kurang lebih Rp 150 miliar, kemudian laboratorium yang multidisipliner yang terintegrasi kurang lebih adalah Rp 300 miliar, sehingga total sekitar Rp 450 miliar," ungkapnya.
Senat Akademik Fakultas (SAF) Teknik UNS, Zainal Arifin mendukung rencana itu. Dia mengatakan, dengan menggunakan skema KPBU, ia ingin mencoba semua peluang yang ada untuk mendapatkan sumber pendanaan.
"Jadi kalau ada banyak sumber ya kita manfaatkan semuanya yang bisa. Tapi kalau seandainya ada (satu lembaga) langsung dapat gede, alhamdulillah ya," ucapnya kepada awak media.
(ahr/dil)