PDIP Sebut Sudah Investigasi soal Viral ASN Boyolali Diminta Menangkan Ganjar

PDIP Sebut Sudah Investigasi soal Viral ASN Boyolali Diminta Menangkan Ganjar

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Minggu, 19 Nov 2023 14:39 WIB
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul
Kata Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul soal video ASN diminta menangkan Ganjar. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Solo -

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, mengatakan sudah mencari tahu terkait video perempuan berseragam ASN Pemkab Boyolali yang mengaku mendapat arahan memenangkan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024. Namun, hingga kini belum diketahui kebenaran video itu.

Ia menyebutkan 'serangan udara' lewat media sosial makin sulit dibedakan antara fakta atau settingan. Selama itu belum jelas maka pihaknya belum bisa memberikan keterangan secara resmi.

"Serangan udara melalui tiktok, melalui video, melalui apapun sosmed. Pertanyaan pertama itu didesain atau fakta. Kita masih tanda tanya, kan? Kemarin ada salaman dengan ibu aja ada yang mendesain, betul? Artinya faktanya tidak begitu. Jadi ini desain atau fakta? Kalau fakta saya tanggapi. Kalau desain untuk mempersepsikan, di-framing ini itu, entar dulu deh," jelas Pacul di Panti Marhen, Semarang, Minggu (19/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sosmed itu sekarang susah sekali untuk dideteksi bener tidaknya. Nanti kalau sudah benar fakta, baru tanggapi. Kalau bukan fakta, ditanggapi secara resmi berarti saya terjebak di dalam urusan belum pasti," imbuhnya.

Pacul juga menegaskan sudah melakukan investigasi dan bertanya ke kader di Boyolali. Menurutnya jika video itu merupakan serangan terhadap PDIP, hal itu karena suara PDIP di Boyolali sangat kuat.

ADVERTISEMENT

"Oiya dong (investigasi). Kan sudah datang ke sana, saya tanya mas itu siapa? Kita tanya kui sopo pakai baju ASN, ono departemene, 'tak takoni g enek sing ngaku ik mas' (Saya tanya tidak ada yang mengaku itu mas), 'wajahe ra ketok mas dadi bener ora, ora ngerti mas' (Wajahnya tidak kelihatan jadi itu bener atau tidak, tidak tahu mas). Lha koe nglakoni ngono ra? 'Ora mas' (Lha kamu melakukan itu tidak? Tidak mas) katanya. Berarti ini dobol-dobolan (bohong-bohongan)," ungkap Pacul.

"Harus hati-hati. Karena di Boyolali PDIP terlalu kuat, Solo PDIP terlalu kuat, di Wonogiri kuat. Ini PDIP kuat sekali rata-rata di karisedenan Surakarta. Maka akan rentan isu seperti itu," jelasnya.

Untuk diketahui, video yang dimaksud yaitu video seorang wanita yang direkam dari belakang dan terlihat badge Pemkab Boyolali. Wanita itu mengutak-atik bakso di hadapannya sambil menjawab pertanyaan suara pria yang tidak terlihat wujudnya. Dialog di dalam video yaitu soal wanita itu mengaku diminta memenangkan Ganjar oleh atasan.




(cln/ahr)


Hide Ads