Hasto PDIP Ngaku Komunikasi ke AMIN soal Tekanan Kekuasaan, NasDem Membantah

Nasional

Hasto PDIP Ngaku Komunikasi ke AMIN soal Tekanan Kekuasaan, NasDem Membantah

Mulia Budi - detikJateng
Sabtu, 18 Nov 2023 21:25 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Dwi Andayani/detikcom)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: Dwi Andayani/detikcom)
Solo -

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya membangun komunikasi dengan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) terkait indikasi tekanan instrumen kekuasaan dan hukum jelang Pilpres 2024. Salah satu pengusung AMIN, Partai NasDem, membantah hal tersebut.

Dilansir detikNews, Hasto menyebut indikasi tekanan yang diterima PDIP dan Ganjar-Mahfud tak hanya dalam bentuk pencopotan baliho, namun juga dalam instrumen hukum dan kekuasan. Hasto menyebut hal ini juga disepakati oleh AMIN.

"Oh, ya cukup banyak. Kan juga ada kan itu sama, kita menyepakati dengan AMIN juga, penggunaan suatu instrumen hukum, penggunaan instrumen kekuasaan. Dalam konteks ini kami juga membangun komunikasi dengan AMIN karena merasakan hal yang sama sehingga inilah yang kemudian kami luruskan supaya demokrasi berada pada koridornya, demokrasi berada pada rakyat yang mengambil keputusan bukan pada elite dan itu harus dibangun suatu narasi bagi masa depan," kata Hasto kepada wartawan di Hotel Sari Pasific, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto mengaku prihatin terhadap tekanan dari luar negeri yang menyebutkan kemunduran demokrasi Indonesia. Menurutnya, politik jujur dan adil tak bisa dibendung dengan berbagai intimidasi.

"Kita mendapatkan tekanan yang begitu kuat dari luar negeri karena Indonesia yang sebelumnya dipuji dengan track record demokrasi yang baik, tapi kemudian mundur ke belakang. Bahkan terjadi the darkness of Indonesian democracy. Ini yang kami sangat prihatin," kata Hasto.

ADVERTISEMENT

NasDem Bantah Komunikasi dengan PDIP

Waketum Partai NasDem, Ahmad Ali menyebut tak ada komunikasi tersebut. Ahmad Ali menyebut tak mau terjebak dengan drama.

"Sampai hari ini tidak ada komunikasi itu, bahkan tidak pernah ada komunikasi itu menurut saya. Karena kita tidak mau terjebak dengan drama-drama yang pada akhirnya kita menyerang antara satu sama lain," kata Ahmad Ali kepada wartawan, Sabtu (18/11/2023).

Ali mengatakan AMIN tak pernah merasa mendapat tekanan terkait instrumen hukum dan kekuasaan. Dia menyebut tekanan yang diterima AMIN terkait instrumen kepala daerah dan partai tertentu.

"Kalau kemudian bahwa kami mau diajak berkomunikasi karena diperlakukan yang sama, jangan bawa-bawa kami dong, kami nggak pernah diperlakukan seperti itu. Justru bahkan kami merasakan tekanan itu dari kepala daerah dan partai tertentu," ujarnya.

Dia mengatakan pihak kepolisian selalu mengawal dan menjaga keberadaan NasDem dan Anies. Dia menyebut tekanan terhadap AMIN berasal dari instrumen lain.

"NasDem di mana-mana, Anies berada itu dikawal oleh polisi kok. Polisi melaksanakan tugasnya sebagai pengayom, pengaman, kami merasakan itu. Justru ada instrumen lain yang kemudian diduga afiliasinya memasang baliho di mana-mana, menolak Anies, intoleran dan lain-lain," ujarnya.

Dia meminta tekanan yang dirasakan PDIP tak dibawa ke AMIN. Menurutnya, politik harus menggunakan rasional dan gagasan bukan perasaan.

"Ya bagaimana kita mau berkomunikasi, perasaan dia dibawa ke kita, ya jangan lah. Politik itu pakai rasional pakai gagasan bukan pakai perasaan," ucapnya.




(aku/aku)


Hide Ads