Harga Tak Kunjung Turun, Pemkab Brebes Siapkan 10 Ton Beras Murah per Hari

Harga Tak Kunjung Turun, Pemkab Brebes Siapkan 10 Ton Beras Murah per Hari

Imam Suripto - detikJateng
Jumat, 17 Nov 2023 21:53 WIB
Warga membeli beras murah dari Pemkab Brebes, Jumat (17/11/2023).
Warga membeli beras murah dari Pemkab Brebes, Jumat (17/11/2023). Foto: Imam Suripto/detikJateng
Solo -

Pemkab Brebes Jawa Tengah menyediakan 10 ton tiap hari untuk Gerakan Pangan Murah (GPM). Pasar murah beras ini sekaligus menekan laju inflasi di tengah naiknya harga beras.

Gerakan Pangan Murah ini melibatkan Perum Bulog Cabang Pekalongan, sebagai penyedia beras. Dalam praktiknya, pasar murah ini ditangani oleh BUMDes yang ada di seluruh wilayah Brebes.

Pj Bupati Brebes, Urip Sihabudin mengatakan, Gerakan pangan Murah ini digelar untuk menstabilkan harga beras di pasaran. Dengan penjualan beras murah ini, diharapkan keluarga kurang mampu bisa membeli bahan pangan dengan harga terjangkau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai saat ini memang harga di pasaran Rp13.000 per kilogram. Dengan GPM ini, diharapkan keluarga kurang mampu bisa memenuhi kebutuhan pangannya," kata Urip usai memantau GPM di BUMDes Bersama Kecamatan Ketanggungan dan Banjarharjo, Jumat (17/11/2023) sore.

Urip mengatakan, untuk alokasi per BUMDes atau desa sebanyak 2,5 ton beras dengan kemasan masing-masing 5 kg. Beras bulog ini dijual ke warga melalui BUMdes dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp10.800 per kg.

ADVERTISEMENT

"Untuk pembelian dibatasi 2 kemasan 5 kg per orang atau per KK. Sedangkan untuk sasarannya adalah masyarakat umum tapi diutamakan warga miskin," kata Urip.

Pendistribusian beras Bulog ini dilakukan secara bergilir ke 17 kecamatan. Menurutnya, dengan pasar pangan murah ini bisa menekan harga agar tidak terus melambung.

Terpisah, Wakil Kepala Perum Bulog Cabang Pekalongan Wahyu Tri Utomo menuturkan, GPM ini akan digelar sampai harga beras di pasaran kembali stabil. Setiap hari, sepuluh ton beras itu disalurkan di empat kecamatan dan bergantian dengan kecamatan lainnya. Masing-masing kecamatan mendapat alokasi 2,5 ton per hari.

"Kami juga melakukan evaluasi dengan melihat kondisi pasar. Jadi kita tetap melayani masyarakat, karena kita ini kan langsung ke konsumen. Ini juga program stabilisasi harga pangan ini kan terus untuk mengendalikan tingginya harga beras. Jadi kita upayakan harga bisa turun," pungkasnya.

Seperti diketahui, harga beras di sejumlah pasar tradisional di desa-desa di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah masih tinggi hingga Rp13.000 per kilogram. Dengan pasar murah ini, warga mengaku sangat terbantu karena harganya lebih murah di banding harga pasar.

"Saya tiap hari beli yang medium, Rp13.000 per kilo. Ada selisih kalau beli di sini, cuma Rp10.800 per kg," ungkap Susiyanti, warga Banjarharjo.




(cln/ahr)


Hide Ads