Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, menyambangi dua sekolah yang ada di Kendal, yakni SD Tanjungmojo 1 dan SMPN 1 Kangkung. Kedatangan Komisi X ini untuk mengecek penyaluran bantuan laptop.
Kunjungan kerja Komisi X DPRI RI ini untuk menindaklanjuti temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) soal adanya penyaluran perangkat elektronik atau peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik yang tidak tepat sasaran di sejumlah daerah.
Rombongan Komisi X DPR ini dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf, Putra Nababan, Mujib Rohmat, Agustina Wilujeng, Bramantyo Suwondo, Djohar Arifin, I Nyoman Rudi Kurniawan dan Yoyok Sukawi melakukan kunjungan ke SDN 1 Tanjungmojo, dan SMPN 1 Kangkung yang berlokasi di Kecamatan Kangkung, Kendal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf, mengatakan, melakukan kunjungan spesifik setelah adanya temuan dari BPK tentang penyaluran peralatan teknologi informasi seperti laptop, chromebook dan perangkatnya yang tidak tepat guna atau tidak tepat sasaran.
"Kami melakukan kunjungan kerja spesifik ini atau monitoring karena adanya temuan BPK di sejumlah daerah. Temuan-temuan dari BPK yang kita dapat mengenai penyaluran dan kurang bisa terpakai barang-barang laptop, chromebook yang tidak tepat guna dan tidak tepat sasaran," kata Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf kepada detikjateng, Kamis(16/11/2023).
Dede Yusuf menjelaskan semangat untuk melakukan digitalisasi ke sekolah-sekolah harus tepat guna dan tepat sasaran sehingga benar-benar bisa dimanfaatkan. SDN 1 Tanjungmojo disebut sudah menerima bantuan 15 laptop dan perangkatnya pada 2021.
"Jadi semangat untuk melakukan digitalisasi ke sekolah-sekolah itu harus benar-benar tepat guna, tepat sasaran dan benar-bisa dimanfaatkan. Contohnya di SDN 1 Tanjungmojo yang sudah menerima bantuan 15 chromebook dan perangkatnya di tahun 2021 dan ternyata pihak sekolah tadi mengatakan kalau bantuan ini sangat bermanfaat sekali bagi siswa-siswinya," jelas Dede Yusuf.
Dia menyebut kawasan Kendal terbilang dekat dengan Semarang dan daerah pesisir lainnya. Meski masih sulit jaringan internet, para siswa SDN 1 Tanjungmojo ini ternyata sudah jago mengoperasikan chromebooks.
"Ada tiga daerah yang kita kunjungi salah satunya Kendal. Kita sangat aware terhadap daerah-daerah yang kekurangan infrastruktur internetnya. Ternyata siswanya di sini lebih jago menggunakam chromebook daripada gurunya," terangnya.
Dede menambahkan di SDN 1 Tanjungmojo dan SMPN 1 Kangkung, bantuan TIK yang diberikan bisa digunakan dengan baik. Dia menyebut pihak sekolah meminta bantuan chromebook ditambah sesuai dengan kebutuhan.
"Bantuan TIK yang diberikan ternyata bisa dipergunakan dengan baik bahkan pihak sekolah tadi juga berharap agar bantuan chromeboom diperbanyak sesuai dengan kebutuhan. Kita akan pertimbangkan permintaan tersebut tambahnya.
Dede berharap ke depannya pemberian bantuan TIK ke sekolah-sekolah harus tepat sasaran dan sesuai dengan kriteria serta kebutuhan. Dia berharap tidak ada lagi temuan BPK dalam bantuan TIK ini.
"Saya berharap ke depannya tidak ada lagi temuan BPK terkait penyaluran peralatan TIK. Jadi penyalurannya harus benar-benar tepat sasaran dan sesuai dengan kriteria dan kebutuhannya," harapnya.
SMPN 1 Kangkung Berharap Dapat Tambahan Bantuan
Kepala SMPN 1 Kangkung, Budiana, mengatakan, sekolahnya telah menerima 15 unit chromebook dan beberapa perangkat TIK lainnya pada tahun 2021. Dia menyebut bantuan itu sangat bermanfaat bagi siswa didiknya.
"Di sekolah kami sudah menerima 15 unit chromebook dan perangkat TIK ditahun 2021. Bantuan chromebook ini sangat bermanfaat bagi anak didik kami," kata Kepsek SMPN 1 Kangkung, Budiana, kepada detikJateng.
Budiana berharap ada tambahan bantuan chromebook untuk kebutuhan siswa di sekolahnya.
"Sebenarnya jumlah 15 itu masih sedikit karena belum mencukupi kebutuhan siswa di sekolahnya. Kalau jumlahnya masih kurang tapi alhamdulilah bantuan tersebut bisa mendukung kegiatan belajar dan bisa meningkatkan prestasi siswanya," jelasnya.
Kadisdik Sebut Kendal Tak Masuk Temuan BPK
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kendal, Ferinando Rad Bonay, mengatakan penyaluran bantuan peralatan TIK untuk SD dan SMP di Kendal tidak masuk dalam daftar temuan BPK. Hal ini berdasarkan pembicaraannya dengan Komisi X DPRI RI.
"Kalau tadi saat pembicaraan kami dengan Komisi X, kabupaten Kendal tidak masuk dalam daftar temuan BPK. Jadi kabupaten Kendal aman," kata Kepala Dinas Pendidikan Kendal, Ferinando Rad Bonay.
Selama ini, penggunaan chromebook di tingkat SD hingga SMP belum memerlukan spesifikasi yang tinggi. Sebab, hanya digunakan untuk pembelajaran siswa SD dan SMP terkait TIK berbeda dengan kebutuhan SMA dan SMK. Dia menerangkan harga chromebook yang digunakan sesuai dengan kebutuhan standar yakni Rp 5 juta.
"Penggunaan chromebook di tingkat SD dan SMP itu belum perlu dengan spek yang tinggi karena hanya digunakan untuk pembelajaran siswa SD dan SMP terkait TIK, beda dengan kebutuhan SMA dan SMK yang perlu spek tinggi," jelas Feri.
"Harga chromebooknya juga murah Rp 5 juta dan sesuai dengan kebutuhannya yang standar," sambungnya.
Sebagai informasi, bantuan peralatan TIK di Kendal sejak tahun 2021 hingga 2023 sudah diberikan ke 39 sekolah tingkat SMP. Kemudian ada 115 SD yang mendapatkan bantuan peralatan TIK.
"Kalau untuk yang SMP ada 39 sekolah dan SD ada 115 sekolah yang sudah mendapatkan bantuan peralatan TIK sejak tahun 2021 hingga sekarang," terangnya.
Feri menyebut penambahan bantuan peralatan TIK masih sangat diperlukan untuk sekolah-sekolah di Kendal. Sebab, sejauh ini tiap sekolah baru mendapatkan 15 unit chromebook yang idealnya setiap siswa memegang satu unit chromebook.
"Bantuan peralatan TIK ini ya tentunya masih sangat diperlukan untuk ditambah. Apalagi saat ini tiap sekolah hanya dibantu 15 unit saja padahal idealnya setiap siswa harus pegang satu unit chromebook. Jadi kami sangat berharap agar bantuan chromebook bisa ditambah," pungkasnya.