Curhat Korban Arisan di Pemalang, Tergiur Untung malah Merugi Ratusan Juta

Curhat Korban Arisan di Pemalang, Tergiur Untung malah Merugi Ratusan Juta

Robby Bernardi - detikJateng
Senin, 13 Nov 2023 20:15 WIB
Para korban menunjukan sejumlah bukti transaksi ke admin arisan, usai melakukan laporan ke Satreskrim Polres Pemalang, Senin (13/11/2023).
Cerita Peserta Arisan-Investasi Kena Tipu, Awalnya Lancar Puluhan Juta-Foto: Robby Bernardi
solo -

Arisan dan investasi yang awalnya lancar-lancar dan dianggap menjanjikan, kini macet total. Peserta arisan yang mencapai 80 peserta, kini hanya bisa gigit jari, saat pencairan dana yang mulai dirasakan macet sejak awal tahun ini.

Dari total peserta sekitar 80 orang, kerugian total mencapai Rp 2 miliar. Satu persatu, peserta arisan ini pun dalam satu pekan ini, mulai megadukan arisan bodong ke Polres Pemalang.

Tergiur Untung Besar

Tertariknya para peserta arisan ini karena tergiur keuntungan besar di tiap bulannya. Tiap peserta dijanjikan berbeda-beda keuntungannya, untuk membeli arisan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut salah salah satu peserta, awalnya hanya membeli arisan di nominal yang tidak begitu banyak, yakni sekitar Rp5 juta hingga Rp7 juta untuk membeli arisan bulan berikutnya, dan mendapatkan keuntungan hingga Rp 2 jutaan.

Karena lancar diawal-awal, para peserta ini, kemudian terkena bujuk rayu untuk membeli arisan bulan berikutnya dengan nilai yang fantastik.

ADVERTISEMENT

Tiara (26), misalnya, pada detikjateng, saat ditemui di Mapolres Pemalang, Senin Sore (13/11/2023), menceritakan bagaimana ia terjebak dalam lingkaran komunitas arisan invetasi bodong tersebut.

"Ya awalnya, kita kena bujuk rayu. Sistemnya beli arisan. Diawal, lancar. Sistemnya beli arisan. Misalnya ini bulan November, kita membeli mendapatkan arisan sebesar Rp 7 Juta di bulan Desember, kita akan mendapatkan Rp 9 juta, untung Rp 2 juta," katanya.

Admin arisan, menurutnya, kemudian merayu peserta agar bisa membeli arisan dengan nominal yang lebih besar, agar mendapatkan keuntungan yang besar pula.

"Ya tergoda dong, karena awalnya lancar, kita percaya. Kita beli arisan bulan berikutnya Rp 10 juta akan mendapatkan Rp 13 juta. Siapa yang tidak tergoda?" ucapnya.

Namun, para peserta kini harus gigit jari lantaran arisan dan investasi macet total.

"Ya akhirnya, peserta terjebak dengan angka besar-besar. Membeli arisan Rp 19 juta bisa kembali yang Rp 24 Juta, dapat uang lebih besar lagi," ucapnya.

Kerugian Capai Rp 2 Miliar

Ditambahkan Tiara, peserta lainnya, karena tergiur keuntungan besar inilah, dirinya mulai pasang arisan dengan nilai besar pula.

"Satu orang kerugian ada yang Rp 500 juta hingga ada yang total Rp 700 juta. Semuanya ada Rp 2 miliar, pesertanya kurang lebih 80 orang, ada yang dari Batang, Pekalongan, Pemalang hingga Tegal," ucapnya.

Ditambahkan peserta lainnya, yakni Vera, mengungkapkan hal yang sama. Di awal yang lancar pembayaran, sangat menjanjikan hingga akhirnya dirinya membeli arisan dengan nominal yang besar.

"Aku kerugian Rp 80 juta. Ada 10 transaksi (transfer) untuk beli-beli arisan. Kalau yang arisan biasa, tidak terhitung. Ya karena ada iming-imingnya, jual beli arisan dengan bonus Rp 2 juta. Awalnya lancar, tapi ke sininya tidak bisa bayar," katanya.

Para peserta ini sudah beberapa kali berupaya menghubungi adminnya. Namun, masih tetap saja mentok tanpa hasil dengan berbagai alasan.

"Ya alasannya, macam-macam. Intinya sudah tidak bisa membayar. Kita akhirnya kecewa dan hari ini kita mengadukan ke polisi, atas uang-uang kami yang tidak kembali. Kami berharap uang yang kami setorkan bisa dikembalikan," jelas Vera.

Dalam pengamatan detikJateng Senin (13/11), sejak siang hingga sore, memang sudah ada belasan korbannya yang mengadukan nasibnya ke Satreskrim Polres Pemalang. Sebagian besar merupakan wanita muda.

Mereka melaporkan admin arisan dan investasi bodong ke polisi, karena tidak bisa mengembalikan uang mereka. Mereka juga membawa sejumlah bukti transaksi setoran arisan melalui transfer ke bank milik salah satu pemiliknya.

"Di sini, kami semua melaporkan arisan bodong, jual beli arisan, yang sampai sekarang nasib uang yang kita setorkan belum ada tanggungjawabnya. Kondisi ini, sudah dirasakan sejak Desember tahun lalu, sejak admin pertamanya kabur," ucap Rahma.

"Ya kami masih berharap ada itikad baik owner arisan untuk mengembalikan uang kami. Ya, karena ini bukan uang yang ada sedikit lagi. Dan kita laporkan karena masih ada indikasi mereka mencari calon korbannya lagi," tambah Rahma.

Sementara itu, saat detikJateng, mengkonfirmasi adanya laporan warga tersebut ke pihak kepolisian Resor Pemalang, Kapolres Pemalang, AKBP Yovan Fatika Aprilaya, hingga Senin malam ini, belum bisa dikonfirmasi.




(cln/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads