Tokoh Agama di Pati Dukung Kapolri soal 'Sel Tidur Teroris', Ajak Warga Waspada

Tokoh Agama di Pati Dukung Kapolri soal 'Sel Tidur Teroris', Ajak Warga Waspada

Dian Utoro Aji - detikJateng
Sabtu, 04 Nov 2023 14:41 WIB
Pengasuh Ponpes Nur Amalia Kelurahan Pati Wetan KH. Nur Khosim, saat di Mapolresta Pati, Sabtu (4/11/2023).
Pengasuh Ponpes Nur Amalia Kelurahan Pati Wetan KH. Nur Khosim, saat di Mapolresta Pati, Sabtu (4/11/2023). Foto: dok. Istimewa
Pati -

Tokoh agama di Kabupaten Pati mendukung pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit soal waspada bangkitnya sel-sel tidur yang terafiliasi dengan teroris. Para tokoh agama menyebut pernyataan itu bukan untuk pengalihan isu polemik Mahkamah Konstitusi (MK) melainkan berdasarkan kajian.

Dukungan itu disampaikan tokoh agama di Pati antara lain Ponpes Nur Amalia Kelurahan Pati Wetan KH. Nur Khosim Pengasuh, Pengasuh Ponpes Nahdlatul Tolobin Tayu KH. Ahmad Nadhib Abdul Mujid, Pengurus Gusdurian Pati KH. Hepy Iriyanto, hingga Pengasuh Ponpes Al Istiana Plangitan Pati KH. Jafar Sodik, LC.

Mereka mendukung pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, terkait kemungkinan bangkitnya sel-sel teroris di Indonesia. Kebangkitan sel-sel teroris itu menyusul aksi biadab Israel terhadap warga Palestina di jalur Gaza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut saya, statement Bapak Kapolri itu tentunya sudah melalui kajian yang sedemikian rupa. Sehingga, apa yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata KH. Nur Khosim dalam keterangan resmi melalui Humas Polresta Pati, Sabtu (4/11/2023).

Para tokoh agama itu mendatangi Mapolresta Pati sebagai bentuk dukungan kepada Kapolri, hari ini. Para tokoh agama itu menyebut sosok Listyo Sigit Prabowo tidak asing bagi masyarakat Pati karena pernah menjabat menjadi Kapolres Pati pada 2009 silam.

ADVERTISEMENT

Nur Khosim menilai secara pribadi maupun kelembagaan dirinya mendukung sikap Kapolri tersebut. Ia meminta kepada masyarakat agar tetap waspada dari bahaya terorisme.

"Dengan kewaspadaan ini tentunya kita akan bisa menciptakan situasi Indonesia yang aman dan kondusif," ujar dia.

Ia pun mempertanyakan pernyataan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Rieke Diah Pitaloka yang mengatakan pernyataan Kapolri sebagai upaya pengalihan isu dari keputusan Mahkamah Konstitusi (MK). Menurutnya pernyataan itu tidak berdasar.

"Pernyataan Kapolri tersebut ditanggapi secara negatif oleh salah seorang anggota DPR RI dari Fraksi PDIP yang seolah-olah itu hanya pengalihan isu dari dari keputusan MK. Saya yakin pernyataan Kapolri itu punya dasar yang kuat," ungkapnya.

"Dampak dari perang Israel-Palestina tentunya bisa membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan terorisme di tanah air. Kita harus waspada," ia melanjutkan.

Diberitakan detikcom, arahan Jenderal Sigit soal waspada sel tidur teroris itu disampaikan saat acara Apel Kasatwil 2023 di Jakarta, Rabu (1/11) lalu. Dia menyampaikan, sudah 57 orang ditangkap terkait terorisme pada beberapa waktu terakhir.

Menurutnya, polisi harus mengantisipasi teror agar agenda pemilu dan pembangunan dapat berjalan lancar. Polisi juga mewaspadai munculnya sel-sel tidur yang terafiliasi dengan teroris.

"Beberapa waktu lalu dampak dari perang Israel Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel tidur yang terafiliasi dengan teroris dan mau tidak mau kita tentunya harus waspada," ujar Sigit dalam Apel itu.

Sejurus kemudian, Rieke Diah Pitaloka yang merupakan anggota DPR Fraksi PDIP mengkritik Jenderal Sigit. Dia mengatakan kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan Palestina berhak memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan Israel. Rieke tidak sependapat bahwa tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza saat ini dianggap berpotensi membangunkan sel tidur terorisme.

"Mohon dengan segala hormat, hentikan menilai tragedi kemanusiaan Gaza berpotensi membangunkan sel terorisme," kata Rieke, dilansir Antara, Kamis (2/11).

"Sekali lagi, mohon dengan segala kerendahan hati pada siapa pun, jangan menggunakan tragedi kemanusiaan di Gaza sebagai pengalihan isu. Utamanya, soal polemik konstitusi di Mahkamah Konstitusi (MK) akhir-akhir ini," katanya.




(ams/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads