Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Gunung Merbabu menghanguskan 1.176,89 hektare di tiga wilayah kabupaten. Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMB) telah menyiapkan rehabilitasi lahan di bekas lokasi kebakaran.
"Iya nanti kita rencana musim penghujan ini melakukan rehabilitasi," ujar Plt Kepala BTNGMb, Nurpana Sulaksono, Kamis (2/11/2023).
Lahan yang gundul pascakebakaran yang terjadi pada tanggal 27 sampai 29 Oktober 2023 lalu akan ditanami kembali. Rehabilitasi akan dilakukan bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Pemali Jratun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rehabilitasi akan difokuskan di lokasi lahan yang terdampak kebakaran. Namun disesuaikan dengan tingkat kerusakan lahan akibat kebakaran.
"Nanti kita fokuskan sementara di wilayah yang terdampak (kebakaran) kemarin, tapi nanti disesuaikan dengan kita lihat dulu dampak kemarin sampai berapa dan juga dari alokasi anggaran yang tersedia. Tapi kita sudah ada rencana untuk menanami kembali yang terdampak kemarin," kata Nurpana.
Menurut Nurpana, dampak kebakaran yang terjadi selama tiga hari itu banyak tanaman keras yang terbakar. Paling banyak pohon pinus.
Namun dalam penanaman kembali tersebut, nantinya akan ditanam pohon tanaman asli Gunung Merbabu. Antara lain pohon puspa, picis, berasan, salam, dempul, dan bintami.
"Kita sudah sediakan bibitnya ini," jelasnya.
Lebih lanjut, dalam kebakaran Gunung Merbabu ada perbedaan tipe kerusakan antara di wilayah bawah dan atas.
"Kalau yang wilayah bawah itu cenderung kebakaran permukaan. Sedangkan yang di wilayah atas memang sudah tidak ada pohon, kan sabana," imbuh dia.
Untuk di sabana jenis vegetasinya selain ilalang ada tanaman-tanaman kecil, seperti Santigi, Edelweiss, dan Kemlanding Gunung. Wilayah sabana tidak akan ditanami lagi karena akan tumbuh lagi dengan sendirinya.
"Kalau sabana ini nanti, namanya suksesi alami. Kalau sabana biasanya dia akan tumbuh sendiri. Dan biasanya cepat nanti tumbuhnya, dalam beberapa bulan akan tumbuh kembali untuk sabana," terang Nurpana.
Sementara itu, pihaknya saat ini masih melakukan pendataan tingkat kerusakan hutan dampak kebakaran tersebut. Beberapa tim diterjunkan untuk melakukan pendataan dari bawah sampai atas.
(cln/rih)