Mahasiswa UNS Gelar Peringatan 2 Tahun Tewasnya Gilang Korban Diksar Menwa

Mahasiswa UNS Gelar Peringatan 2 Tahun Tewasnya Gilang Korban Diksar Menwa

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 31 Okt 2023 20:21 WIB
Mahasiswa UNS menggelar peringatan 2 tahun tewasnya Gilang korban kekerasan Diksar Menwa, Selasa (31/10/2023).
Mahasiswa UNS menggelar peringatan 2 tahun tewasnya Gilang korban kekerasan Diksar Menwa, Selasa (31/10/2023). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikjateng
Solo -

Sekelompok mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) gelar aksi untuk memperingati 2 tahun meninggalnya Gilang Endi mahasiswa yang tewas akibat kekerasan dalam Pendidikan Dasar (Diksar) Resimen Mahasiswa (Menwa).

Aksi tersebut digelar di Boulevard UNS, Selasa (31/10/2023) sore. Aksi itu merupakan solidaritas mahasiswa yang masih menolak lupa dengan kejadian yang menimpa mahasiswa Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tersebut.

Selain penyampaian orasi, kegiatan juga diisi dengan menyalakan lilin sebagai simbol duka cita serta pembacaan doa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Vokasi (SV), Farhan Subagyo mengatakan, tujuan utama kegiatan yang diinisiasi BEM SV ini adalah untuk menjadi pengingat bagi mahasiswa UNS.

"Kami ingin Menwa supaya dibubarkan, tapi tujuan utama dari aksi ini sebetulnya adalah kita ingin tetap mengingat. Kita ingin menolak lupa. Jangan sampai ada GE (Gilang) selanjutnya, jangan sampai kasus ini dilupakan oleh mahasiswa," terang Farhan.

ADVERTISEMENT

Dari aksi yang dilakukan sore itu, Farhan berharap seluruh organisasi di UNS dapat sama-sama menciptakan ruang yang aman bagi seluruh civitas akademika.

"Harapan dari kita untuk semua organisasi yang ada di UNS, ya kita stop lah menggunakan kekerasan, kriminalitas, represifitas, atau apapun itu. Disini kita bersama-sama menciptakan peluang yang aman bagi seluruh mahasiswa, seluruh civitas akademika," tuturnya.

Farhan menambahkan, ke depannya pihak BEM se-UNS akan terus mengawasi keberadaan Menwa yang hingga saat ini hanya dibekukan bukannya dibubarkan. Ia menegaskan, mahasiswa tidak akan pernah lupa dengan kejadian yang menimpa GE.

"Jangan sampai Menwa masih mengulangi hal yang sama sehingga menyebabkan ada korban-korban selanjutnya. Kami akan terus merawat ingat, kami akan tetap menolak lupa kasus ini hingga kapanpun," pungkasnya.

Ketua BEM FISIP, Prama, pun menyinggung kelanjutan status Menwa itu sendiri. Menurutnya, dengan Menwa yang hanya dibekukan maka akan ada kemungkinan Menwa bisa kembali haktif.

"Disini kita melihat kampus bahwasanya masih ada upaya-upaya untuk menghidupkan kembali Menwa. Makanya itu disebut bukan pembubaran tapi pemberhentian sementara. Disitu patut kita pertanyakan, Menwa ini nantinya akan dihidupkan kembali atau seperti apa?" ujarnya saat melakukan orasi.

Diketahui, kasus tewasnya Gilang yang merupakan peserta Diksar Menwa itu terjadi pada 2021. Polisi menemukan luka-luka di tubuhnya. Hasil autopsi juga menunjukkan bahwa Gilang menjadi korban kekerasan.

Dua orang senior di Menwa akhirnya menjadi tersangka di kasus kekerasan yang menyebabkan kematian tersebut. Dalam persidangan yang digelar di PN Solo, kedua orang tersebut divonis dengan hukuman 2 tahun penjara.




(ahr/aku)


Hide Ads