Seorang sales di wilayah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengaku menjadi korban pembegalan saat siang bolong. Sales pria itu kini dirawat di rumah sakit.
Sales bernama Nunu Juharna (24) warga Pasuruan Kidul, Kecamatan Jati, itu mengalami luka-luka di bagian kepala.
"Kejadian Senin (30/10) pukul 13.40 WIB, (pelakunya) dua motor," kata Nunu saat ditemui wartawan di RSUD Kudus, Selasa (31/10/2023).
Nunu mengatakan kejadiannya di jalan Desa Krandon, Kecamatan Kota Kudus, kemarin siang. Saat itu ia sedang beristirahat di tepi jalan sambil melihat peta untuk tujuan selanjutnya. Kemudian dia didatangi empat orang tak dikenal yang mengendarai dua sepeda motor.
"Saya kerja di sales provider. Waktu itu saya ke arah (jalan) Ganesa, cuma saya berhenti di daerah belakang gereja arah timur, berhenti rehat sambil lihat rute map mau kemana lagi," kata Nunu.
Dia menambahkan, empat orang tak dikenal itu tiba-tiba menganiaya dirinya.
"Pas rehat itu jeda 10 menit tiba-tiba ada yang narik dari belakang, dipukul pakai botol, kayak kayu, sama nonjokin. Di situ saya pingsan tapi sedikit sadar, dia mau ambil motor saya, tapi saya pegangin terus motor itu," ujar Nunu.
"Waktu itu sepi, (saya) fokus ke hp, tiba-tiba ada yang narik dan menonjok, lari ke belakang putar balik," sambungnya.
Selanjutnya, Nunu berujar, empat orang itu mengambil dagangannya yang berupa kartu perdana.
"Sampai diinjak kaki saya, dilempar kunci saya, terus dari situ saya pingsan. Ada orang yang nanya juga kenapa, saya telepon teman lalu dibawa ke rumah sakit," ucapnya.
Akibatnya, kerugian akibat kejadian tersebut diperkirakan mencapai puluhan juta.
"Yang hilang barang jualan, kartu (perdana), kerugian sekitar Rp 40 juta. Voucher perdana itu hampir semua barang perusahaan. Motor tidak (hilang), saya pegangin mau diinjak dipukulin, terus mereka kabur," kata Nunu.
Kepada wartawan, Nunu mengaku sudah melapor ke polisi. Sementara itu Kasat Reskrim Polres Kudus, AKP R Danang Sri Wiratno, mengatakan akan mempelajari laporan korban yang mengaku dibegal.
"Biar kami lihat dan pelajari dulu. Untuk (rekaman) CCTV belum ada," kata Danang saat dihubungi wartawan.
(dil/sip)