Kebakaran Belum Padam, Hutan Merbabu Berselimut Asap Tebal

Kebakaran Belum Padam, Hutan Merbabu Berselimut Asap Tebal

Jarmaji - detikJateng
Jumat, 27 Okt 2023 17:55 WIB
Kondisi hutan Gunung Merbabu wilayah Getasan, Kabupaten Semarang yang terbakar, Jumat (27/10/2023).
Kondisi hutan Gunung Merbabu wilayah Getasan, Kabupaten Semarang yang terbakar, Jumat (27/10/2023). (Foto: dok. istimewa)
Boyolali -

Hutan Gunung Merbabu di wilayah Kabupaten Semarang yang terbakar sejak pagi tadi hingga sore ini belum padam. Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) mengatakan kawasan yang terbakar berupa semak dan tanaman keras.

Video yang diterima detikJateng memperlihatkan kondisi kebakaran hutan Gunung Merbabu, cukup besar. Kepulan asap tebal membumbung ke angkasa. Juga terlihat pohon-pohon keras yang ikut terbakar. Area yang terbakar juga kelihatan luas.

Video lain memperlihatkan sejumlah petugas, masyarakat dan relawan sedang berusaha memadamkan api dengan menggunakan gepyok. Api terlihat berkobar besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Nurpana Sulaksono, mengatakan hingga sore hari ini api belum berhasil dipadamkan. Kondisi tiupan angin yang kencang dan cuaca panas, membuat proses pemadaman mengalami kesulitan.

Hutan yang terbakar, jelas dia, masuk kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Merbabu. Vegetasi yang terbakar berupa semak-semak dan tanaman keras.

ADVERTISEMENT

"Semak-semak dan ini juga banyak (pohon) pinus yang sudah terbakar," kata Nurpana Sulaksono, dikonfirmasi detikJateng melalui telepon selulernya, Jumat (27/10/2023).

Kebakaran kali pertama diketahui sekitar pukul 08.30 WIB pagi tadi. Ada dua titik api di wilayah Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

"Ada dua titik api di wilayah Gedong dan Teamo. Keduanya di satu wilayah Desa Tajuk," jelasnya.

Terkait penyebab kebakaran, Nurpana, belum bisa memastikan. Namun dia menyebut, kemungkinan besar karena faktor manusia.

"(Penyebab kebakaran) Masih belum tahu, tapi memang faktor manusia cukup besar kemungkinannya, jadi masih dalam proses penyelidikan kita," kata Nurpana.

Luas wilayah yang sudah terbakar, belum diketahui. Pihaknya belum bisa mengukur luasannya karena asapnya cukup banyak dan menutupi kawasan yang terbakar tertutup asap tebal.




(aku/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads