Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng membawa tiga sampel usai melakukan olah TKP insiden maut Jembatan Kaca The Geong, Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas. Sampel itu nantinya akan diperiksa lebih lanjut untuk mengungkap kasus jembatan kaca pecah dan menewaskan seorang wisatawan tersebut.
Kasubdit Fisika dan Komputer Forensik (Fiskomfor) Labfor Polda Jateng, Kompol Setiawan Widiyanto menjelaskan sampel tersebut nantinya akan dianalisa oleh kepolisian untuk mengetahui penyebab insiden kaca pecah.
"Sementara ini kami baru membawa tiga sampel nanti berkembang. Karena belum selesai sampai saat ini. Nanti dari tim kami akan mengetahui apa sih penyebabnya. Kami akan bandingkan dari spesifikasi yang terstandardisasi pemasangan jembatan," kata Setiawan kepada wartawan, Kamis (26/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampel yang dibawa nantinya akan diperiksa di laboratorium. Hasilnya akan disampaikan melalui Polresta Banyumas.
"Untuk saat ini yang kami amankan adalah spond untuk pelindung dari getaran kaca. Yang kedua sisa jatuhan dari kaca. Yang ketiga kami ambil besi kanal dari rangka strukturnya jembatan. Hasil pemeriksaan kami belum selesai dan diperlukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium," terangnya.
Meski begitu pihaknya tidak bisa menentukan berapa lama hasil pemeriksaan ini akan keluar.
"Kami belum bisa menentukan berapa lama hasil ini akan keluar. Karena tingkat kesulitannya bisa kita lihat sendiri," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah turun ke lokasi jembatan kaca The Geong, Banyumas yang pecah, Kamis (26/10).
Ada berbagai sudut yang diperiksa. Dari memeriksa besi penyangga, kaca yang digunakan serta konstruksi bangunan. Tim juga turun ke bawah untuk memeriksa bekas serpihan kaca.
Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriyadi menjelaskan tim Labfor saat ini sedang bekerja untuk memeriksa kelayakan konstruksi bangunan.
"Terkait unsur kelalaian tim Labfor sedang bekerja untuk mengecek kelayakan dari konstruksi jembatan tersebut," kata Agus kepada wartawan, Kamis (26/10).
(apl/rih)