Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo menepis isu tentang retaknya hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. FX Rudy mengatakan, Megawati justru memerintahkan agar Jokowi dikawal hingga akhir masa kepemimpinannya.
"Ya baik-baik saja hubungan Pak Jokowi dan Bu Mega. Kemarin turun tangga saja digandeng Pak Ganjar dan Pak Jokowi, artinya tidak ada keretakan sebetulnya Pak Jokowi dengan Bu Mega," kata FX Rudy saat ditemui di kediamannya di Solo, Kamis (26/10/2023).
Menurut Rudy, Megawati merupakan sosok yang arif dan bijak. Dia menegaskan tidak ada keretakan hubungan antara Jokowi dengan Megawati karena Gibran menjadi cawapres Prabowo Subianto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Berseberangan?) Nggak. Bu Mega itu seorang ibu yang sangat arif dan bijaksana. Karena Pak Jokowi masih menjadi anggota partai politik PDIP, beliau perintahkan kawal Pak Jokowi sampai selesai. Berarti masih punya etika beliau, karena dulu yang mencalonkan beliau kok, Bu Mega," ungkapnya.
"Nggak ada berseberangan, yang ada hanya itu tadi perintah kawal Pak Jokowi sampai selesai," ucapnya.
Rudy mengaku terakhir kali melihat kedekatan Jokowi dengan Megawati saat Rakernas PDIP di Jakarta pada 29 September 2023.
"Komunikasi terakhir kapan ya nggak tahu, dia ning (di) Jakarta, aku ning kene (saya di sini), tanya Bu Mega dan Pak Jokowi. (Ketemu?) Waktu saya di rakernas, selebihnya nggak tahu," jelasnya.
"Setelah (rakernas) itu belum lihat lagi. Terakhir ya itu saat rakernas. Baru kemarin ketemu lagi saat zoom peresmian DPC," pungkas Rudy.
Penjelasan Puan saat Pengumuman Bacawapres
Dilansir detikNews, saat menghadiri pengumuman bakal cawapres untuk Ganjar Pranowo di DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10), Ketua DPP PDIP Puan Maharani sempat buka suara terkait hubungan PDIP dengan Jokowi.
"Nggak ada pecah kongsi sama sekali, semuanya baik baik saja, kita saling menghormati, menghargai," kata Puan kepada wartawan saat itu, dikutip dari detikNews.
Puan menegaskan Jokowi memang tidak ikut campur soal urusan capres-cawapres PDIP. Menurutnya, itu juga sudah beberapa kali disampaikan Jokowi.
"Seperti apa yang Pak Jokowi sampaikan, urusan capres dan cawapres itu adalah urusan partai politik," ucapnya.
"Jadi ini merupakan hal daripada partai politik, yaitu PDI Perjuangan bersama partai yang bersama dengan PDI Perjuangan ada Partai Perindo, Hanura, dan PPP," ujar Puan.
(dil/apl)