PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), member of ID Food, memastikan bahwa daging ayam dan telur untuk program Bantuan Pangan Penanganan Stunting layak konsumsi. Daging ayam dan telur itu akan distribusi dari hulu hingga penerima yang terdata sebagai Keluarga Risiko Stunting (KRS).
"Kami berkomitmen untuk terus memberikan produk yang berkualitas baik untuk keluarga penerima," kata Kepala Sekretariat Perusahaan PPI, Noverita Anggraeny seperti rilis yang diterima detikJateng, Jumat (20/10/2023).
PPI sebagai penyedia produk di Jawa Tengah memastikan bahwa kontrol terhadap kualitas daging ayam dan telur dilakukan sejak penerimaan produk dari mitra peternak, hingga proses distribusi diterima oleh KRS, dengan menerjunkan langsung personel untuk melakukan kontrol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, PPI sebagai bagian dari BUMN Holding Pangan ID Food, tengah melakukan penyaluran Bantuan Pangan Penanganan Stunting tahap II di Jawa Tengah. Sebelumnya, pada tahap pertama PPI telah menyalurkan di Jawa Barat.
"Kami juga memastikan bahwa daging ayam yang disalurkan telah bersertifikat halal, bersertifikat NKV, dikemas dalam plastik kemas dan tidak terkontaminasi benda asing, dan telur berwarna kecokelatan, tidak retak, permukaan yang halus, dan tidak ada kotoran," jelasnya.
PPI akan terus berkomitmen menyediakan produk yang layak konsumsi dan berkualitas atas program yang ditugaskan oleh Badan Pangan Nasional dengan bekerja sama dengan PT Pos Indonesia (Persero) sebagai transporter hingga bantuan diterima oleh keluarga penerima.
Lebih lanjut, Noverita menjelaskan bahwa PPI pasti akan melakukan tindakan antisipasi jika ditemukan produk yang telah menurun kualitasnya atau tidak layak dikonsumsi. Mereka akan melakukan penyortiran langsung bersama dengan dinas urusan pangan di daerah setempat dan PT Pos Indonesia (Persero). Seperti yang sempat terjadi di Pekalongan, di mana terdapat enam daging ayam dalam kondisi kualitas yang menurun.
PPI meyakinkan agar seluruh KRS sebagai keluarga penerima untuk tidak khawatir dalam mengonsumsi bantuan yang diterima. PPI juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika mendapatkan daging ayam dan telur yang sudah tidak layak konsumsi.
Hal ini sejalan dengan komitmen PPI mengutamakan kualitas bantuan. PPI juga terus melakukan evaluasi terhadap mitra peternak terkait kualitas produk yang disediakan.
"Kami juga mengimbau, jika keluarga penerima menemukan adanya penurunan kualitas dalam bantuan yang diterima, agar dapat melaporkan kembali di titik ambil bantuan. Kami akan langsung melakukan proses pergantian produk," jelas Noverita.
Selain itu, Moverita juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, seperti Pemerintah Daerah, media, dan masyarakat penerima yang terus mendukung terselenggaranya penyaluran bantuan ini dengan baik.
(cln/rih)