Status Gunung Slamet masih Pada Level II atau waspada. Dalam laporan aktivitas Gunung Api Slamet periode Kamis (19/10) hingga pukul 24.00 WIB, tercatat aktivitas rekaman tremor Gunung Slamet masih cukup tinggi.
"Untuk aktivitas rekaman tremornya masih cukup tinggi, ditandai masih terekamnya tremor menerus amplituda dominannya 3 mm," kata Muhamad Rusdi Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Slamet Gambuhan, Pemalang, Jumat (20/10).
Dalam pengamatan yang dilakukan 24 jam selama periode Kamis (19/10) dari pukul 00.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB, kata Rusdi, gunung dengan ketinggian 3428 mdpl itu, secara visual gunung jelas, kabut 0-I hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100-200 m di atas puncak kawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan untuk kegempaan, tektonik jauh yakni satu kali dengan amplitodo 28 mm, S-P 13,9 detik dengan durasi 109 detik.
"Tremor menerus (microtremor), terekam dengan amplitudo 2-7 mm, dengan dominan 3 mm," ungkapnya.
Dengan adanya kenaikan status dari normal menjadi waspada, masyarakat dan pengunjung atau wisatawan diminta tidak berada atau beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah puncak Gunung Slamet.
Baca juga: Gunung Slamet Berstatus Waspada |
Diberitakan sebelumnya, aktivitas Gunung Slamet, meningkat sejak Kamis (19/10), sekitar pukul 08.00 WIB, menjadi Level II atau Waspada.
Perlu diketahui, Gunung Slamet, secara administratif masuk ke dalam 5 wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Pemalang, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Purbalingga. Gunung dengan ketinggian 3432 mdpl ini, aktivitas terakhir pada Maret hingga Agustus 2014, diikuti erupsi yang menghasilkan material abu dan lontaran material pijar di sekitar kawah dengan tipe letusan strombolian.
(sip/sip)