Bentrokan antara simpatisan PDIP dan GPK di Muntilan, Magelang, tak diproses pidana. Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi menyebut bentrokan itu telah diselesaikan dengan mediasi antara kedua pihak.
"Nggak ada (pidana), sudah klir, sudah kita jembatani untuk mediasi untuk tidak terjadi potensi konflik pada saat kita melaksanakan kegiatan kepolisian," kata Luthfi usai Apel Pengamanan Pemilu 2024 di Lapangan Makodam IV/Diponegoro, Semarang, Rabu (18/10/2023).
Kerusuhan tersebut dinilai merupakan masalah komunikasi antara dua organisasi massa tersebut. Dia meminta hal itu tak dikait-kaitkan dengan masalah politik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semuanya komunikasi, itu kan organisasi massa ya, jadi organisasi massa yang melaksanakan kegiatan, saya imbau sebagai Kapolda supaya tidak ditarik-tarik kepada ranah politik. Ini sudah saya perintahkan ke Kapolres, Dandim, Pak Bupati, juga sudah diperintahkan Pak Gubernur kita selesaikan secara kekeluargaan akhirnya selesai," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, bentrokan antara simpatisan PDIP dan GPK terjadi di Muntilan, Magelang, pada Minggu (15/10) sore. 11 motor dinyatakan rusak dan tiga rumah terkena lemparan batu.
"Yang luka ada lima, tapi luka ringan, kena lemparan batu," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Satake Bayu saat ditemui di kantornya, Senin (16/10).
Selain itu belasan motor dan tiga rumah mengalami kerusakan. Sebanyak 6 motor dibakar massa dan 5 lainnya rusak.
"Ada rumah yang kena, mungkin faktor kelempar, kan mereka saling lempar. Ada tiga rumah yang kaca jendela yang rusak. Kendaraan 6 dibakar, 5 rusak," jelasnya.
(aku/rih)