Kisah Kak Rey Ajarkan Modeling dengan Bahasa Isyarat di Pati

Kisah Kak Rey Ajarkan Modeling dengan Bahasa Isyarat di Pati

Dian Utoro Aji - detikJateng
Minggu, 15 Okt 2023 10:54 WIB
Pujisih Rekno Anjangsari (43) atau dikenal Kak Rey warga Trangkil, Kabupaten Pati mendedikasikan melatih modeling dan public speaking kepada anak-anak tunarungu, Sabtu (14/10/2023).
Pujisih Rekno Anjangsari (43) atau dikenal Kak Rey warga Trangkil, Kabupaten Pati mendedikasikan melatih modeling dan public speaking kepada anak-anak tunarungu, Sabtu (14/10/2023). (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng)
Pati -

Seorang wanita bernama Pujisih Rekno Anjangsari (43) atau dikenal Kak Rey warga Trangkil, Kabupaten Pati, mendedikasikan dirinya membantu anak-anak tunarungu untuk berlatih modeling dan public speaking. Seperti apa kisahnya?

Sekelompok anak dan remaja difabel berkumpul di depan Gedung Juang Pati, Sabtu (14/10) sore. Mereka tampak antusias. Mereka menggunakan bahasa isyarat yang ekspresif dan penuh semangat.

Belasan anak-anak tunarungu ini merupakan anak didik dari Kak Rey pemilik sekolah modelling dan public speaking D'star Production. Anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus ini diajari modeling dan komunikasi agar lebih percaya diri di hadapan orang banyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka belajar berjalan, mereka belajar komunikasi, belajar agar mereka mengeluarkan suara dengan terapi setiap hari Minggu," kata Kak Rey kepada detikJateng ditemui di lokasi, Sabtu (14/10/2023).

Dia mengatakan belasan anak-anak tunarungu itu berlatih modeling setiap hari Rabu, Jumat dan Sabtu. Total ada sekitar 15 anak mengikuti kelas modeling dan public speaking. Mereka dari usia 7 tahun sampai 20 tahun. Khusus hari Minggu anak tunarungu dilatih untuk mengeluarkan suara.

ADVERTISEMENT

"Untuk mengeluarkan suara salah satunya dengan meditasi, kemudian mulai belajar memijat alat-alat olah vokal, kayak pipi, lidah, titik saraf untuk mengeluarkan suara," jelasnya.

Kak Rey mengatakan anak remaja tunarungu ini memiliki kebutuhan khusus. Sebab mereka tidak mempunyai keseimbangan karena kurang mendengar. Menurutnya otak kanan dan kiri tidak seimbang. Oleh karena itu mereka pertama kali diajari dengan teknik catwalk

Menurutnya teknik catwalk menggunakan seluruh otot. Tujuannya untuk menyeimbangkan tubuh anak remaja yang berkebutuhan khusus tersebut.

"Kesimbangan tubuh berkurang, berarti otak kanan dan kiri tidak balance, ini menyebabkan daya serap pembelajaran yang maksimal, pada mereka ini anak yang fokus, itu saya sayangkan, saya paksakan mereka belajar pelan-pelan, bisa berjalan secara heel tinggi untuk membentuk keseimbangan mereka," kata Kak Rey.

"Dengan keseimbangan daya serap itulah untuk mengajari mereka untuk level selanjutnya," dia melanjutkan.

Kak Rey juga mengajari mereka dengan public speaking. Tujuannya adalah anak remaja tunarungu tidak minder dengan orang lain. Mereka juga bisa saling komunikasi dengan orang lain pada umumnya.

"Semisal public speaking, ketemu siapapun mereka harus tersenyum, kalau orang datang mereka harus memperkenalkan diri, harus memperkenalkan dari mana. Mereka harus berani mengeluarkan suara," ujarnya.

Pujisih Rekno Anjangsari (43) atau dikenal Kak Rey warga Trangkil, Kabupaten Pati mendedikasikan melatih modeling dan public speaking kepada anak-anak tunarungu, Sabtu (14/10/2023).Pujisih Rekno Anjangsari (43) atau dikenal Kak Rey warga Trangkil, Kabupaten Pati mendedikasikan melatih modeling dan public speaking kepada anak-anak tunarungu, Sabtu (14/10/2023). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Kak Rey mengaku awalnya susah komunikasi dengan mereka yang tunarungu. Dia pun sempat menangis karena tidak bisa melakukan sesuatu. Hingga akhirnya Kak Rey memutuskan menggunakan hati untuk komunikasi dengan anak-anak tunarungu.

"Awalnya ketemu pengen belajar, saya awalnya pakai hati, saya lakukan menangis, saya harus bagaimana, waktu itu saya mutuskan pakai hati, saya akan tahu komunikasi dengan mereka. Akhirnya saya belajar mereka mengucapkan terima kasih ini apa, ini apa, mereka mengajari saya, kita sama-sama belajar," ujarnya.

Awal Mula Kak Rey Latih Modeling dan Public Speaking

Kak Rey menceritakan awalnya mendedikasikan melatih anak-anak hingga remaja tunarungu di Pati. Kak Rey yang merupakan model bersama temannya mendirikan agensi D'star modellin di Pati dan Demak sekitar tahun 2012.

Waktu itu, Kak Rey masih bekerja di salah satu perusahaan. Dia pun membagi waktunya bekerja dan mengajar modeling.

Pujisih Rekno Anjangsari (43) atau dikenal Kak Rey warga Trangkil, Kabupaten Pati mendedikasikan melatih modeling dan public speaking kepada anak-anak tunarungu, Sabtu (14/10/2023).Pujisih Rekno Anjangsari (43) atau dikenal Kak Rey warga Trangkil, Kabupaten Pati mendedikasikan melatih modeling dan public speaking kepada anak-anak tunarungu, Sabtu (14/10/2023). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

"Saya adalah awalnya model, saya sendiri model dulunya dan berawal dari fashion saya, saya bersama teman saya Almarhum Andre kita mendirikan agensi D'star modelling di Pati dan Demak kemudian dari itu tekuni sampai titik," kata Kak Rey.

"Saya saat itu masih bekerja di perusahaan dan yang satu mengajar kemudian saya di fashion saya mengajarkan modelling, saya mendapatkan sertifikasi untuk public speaking, kemudian personality development, saya menambah mata pelajarannya," dia melanjutkan.

Selanjutnya pada tahun 2021 lalu, Kak Rey ketemu dengan temannya yang memiliki komunitas kebutuhan khusus. Kak Rey pun diminta untuk berbagi ilmunya kepada komunitas yang berkebutuhan khusus tersebut.

"Awalnya semua banyak autis, mereka ikut saya akhirnya yang tidak fokus saya konsentrasi lebih dan hasilnya tidak maksimal," jelasnya.

Awalnya peserta tidak hanya tunarungu. Akan tetapi dengan alasan untuk lebih, Kak Rey memutuskan untuk melatih anak-anak yang tunarungu. Tujuannya mereka belajar komunikasi dan modeling di Gedung Juang Pati.

Simak lebih lengkap di halaman berikutnya.

"Kemudian saya ajak beberapa anak, di sini ada beberapa anak murid saya yang normal dengan satu tujuan mereka belajar komunikasi, mereka belajar adaptasi dengan lingkungan yang belum diketahui sebelumnya, yaitu lingkungan umum. Mereka harus tahu adaptasi diri sendiri dan mengontrol diri mereka," jelasnya.

"Akhirnya saya memilih anak-anak yang masih bisa saya olah, masih bisa saya bangun, saya ambil spesialis yang tunarungu, saya ingin memperdayakan anak-anak yang saya olah yang nantinya menjadi rolemodel penolong teman-teman," dia melanjutkan.

Anak Tunarungu Tampil di Beberapa Kompetisi Model

Berkat latihan dan kerja kerasnya, anak didik dari Kak Rey pun tampil di beberapa daerah. Bahkan ada yang sampai tampil di Jakarta. Seperti Senandung Ayseha Zulkha (14) Finalis event modelling di Jakarta pada Bulan September 2023 lalu. Dia menjadi finalis ajang Man dan Woman Trend Model Indonesia.

"Mereka sudah pernah tampil di Kudus, di Semarang di Jateng Fair, di Rembang, bahkan di Jakarta. Tingkat provinsi, tingkat nasional di Jakarta di bulan September, dia kedua juara," ungkap dia.

Pujisih Rekno Anjangsari (43) atau dikenal Kak Rey warga Trangkil, Kabupaten Pati mendedikasikan melatih modeling dan public speaking kepada anak-anak tunarungu, Sabtu (14/10/2023).Pujisih Rekno Anjangsari (43) atau dikenal Kak Rey warga Trangkil, Kabupaten Pati mendedikasikan melatih modeling dan public speaking kepada anak-anak tunarungu, Sabtu (14/10/2023). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Salah satu orang tua, Dewi Setiowati (43) mengaku anaknya bernama Senandung Ayseha Zulkha awalnya pemalu, minder dan tidak percaya diri. Menurutnya keseimbangan berjalan pun tidak seimbang.

"Awalnya anak saya itu pemalu, dia tidak percaya diri, minder, terus anaknya tidak mau keluar rumah, keseimbangan jalan kadang jatuh," kata Dewi ditemui di lokasi.

Akan tetapi, kata Dewi setelah mengikuti kelas modeling anak pertamanya itu lebih percaya diri. Anaknya itu pun semakin cerdas di sekolah. Dewi mengaku bersyukur.

"Sekarang ikut kelas modeling lebih percaya diri, terus tidak mau lagi sama teman-teman yang normal, semakin percaya diri, dia tambah cerdas, dia ikut desain grafis," ungkap Dewi.



Simak Video "Video: Agus Difabel Bantah Soal Kekerasan Seksual dan Minta Dibebaskan"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads