Pondok Pesantren (Ponpes) Islam Al-Mukmin, Ngruki, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, menggelar salat istisqa. Salah satu pendiri Ponpes Al-Mukmin, Abu Bakar Ba'asyir hadir dalam salat yang dilaksanakan di halaman ponpes itu.
Salat Istisqa
Dari pantauan detikJateng, Abu Bakar Ba'asyir berjalan ke lokasi salat sekira pukul 12.30 WIB. Dia berjalan dengan menggunakan tongkat dan digandeng seorang pria.
Abu Bakar Ba'asyir kemudian melaksanakan salat istisqa di bawah terik sinar matahari. Dia berada di shaf pertama di belakang imam. Dalam salat itu, imam dan khotib adalah Direktur Ponpes Islam Al-Mukmin Yahya Abdurahman. Salat dimulai sekira pukul 12.45 WIB. Sementara jemaah adalah pengurus dan santri Ponpes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam khotbahnya, Yahya mengatakan jika salat istisqa ini dilaksanakan untuk memohon turunnya hujan kepada Allah.
"Allah memberikan musim panas yang berkepanjangan, sehingga semua berharap musim diganti," kata Yahya dalam khotbahnya, Kamis (12/10/2023).
Usai melaksanakan salat, Abu Bakar Ba'asyir mengatakan, salat istisqa ini untuk meminta kepada Allah agar diturunkan hujan.
"Mudah-mudahan salat kita diterima oleh Allah sehingga nanti segera diturunkannya hujan. Kita wajib melaksanakannya dengan ikhlas," kata Ba'asyir.
![]() |
Pesan Ba'asyir ke Pemerintah
Dia menilai, kemarau panjang ini merupakan kehendak dari Allah. Dia juga meminta kepada pemerintah untuk menghentikan kegiatan kemaksiatan, seperti korupsi dan zina.
"Allah memberikan musim panas yang lama, sehingga kita harus memohon ampun. Dan pemerintah harus menghentikan perbuatan maksiat seperti korupsi dan zina," ujarnya.
Sementara itu, juru bicara Ponpes Islam Al-Mukmin Endro Sudarsono mengatakan, kegiatan ini diinisiasi oleh Abu Bakar Ba'asyir dan langsung direspons dengan menggelar salat istisqa berjemaah pada siang ini. Salat istisqa diikuti sekitar 1.500 orang, yang terdiri dari 1.300 santri dan 200 orang pengurus Ponpes.
"Ini usulan dari ustaz Abu, dan direspons oleh para ustaz. Dan baru tadi malam, kita ada inisiatif untuk menggelar salat istisqa," kata Endro.
Dia menuturkan ada tiga alasan Abu Bakar Ba'asyir meminta dilaksanakan salat istisqa berjemaah ini. Alasan itu tak lepas dari dampak musim panas yang panjang ini.
"Setidaknya ada tiga alasan, suhu panas di sini sedikit banyak mengganggu aktivitas belajar mengajar. Selain itu, berkurangnya sumber air di wilayah Sukoharjo, Boyolali, dan Gunungkidul, dan adanya musibah kebakaran yang terjadi di beberapa tempat," pungkasnya.
(rih/sip)