Semarang Panas Sampai 36 Derajat, Warga Salat Istisqa di Lapangan Kedungpane

Semarang Panas Sampai 36 Derajat, Warga Salat Istisqa di Lapangan Kedungpane

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Rabu, 11 Okt 2023 13:05 WIB
Warga Semarang gelar salat istisqa minta hujan turun, di lapangan Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen, Rabu (11/10/2023).
Warga Semarang gelar salat istisqa minta hujan turun, di lapangan Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen, Rabu (11/10/2023). Foto: dok. Pemkot Semarang
Semarang -

Kekeringan hingga semak-semak yang kerap terbakar akibat cuaca panas terjadi di Kota Semarang. Warga Semarang berdoa agar diturunkan hujan termasuk lewat Salat Istisqa untuk warga beragama Islam.

Salat istisqa itu digelar di lapangan Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen, hari ini. Salat Istisqa itu dipimpin oleh Ketua MUI Kota Semarang, KH Moh Erfan Soebahar dan diikuti Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita), para lurah hingga camat serta pegawai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan warga sekitar.

"Tentu salah satu upaya Kota Semarang khususnya di wilayah Mijen, kami berdoa dan berikhtiar agar bisa segera diberi hujan. Upaya ini adalah upaya kami mengajak para kiai dan alim ulama, serta masyarakat umum, bersama kita berdoa memohan kepada Allah agar bisa segera diberi keberkahan dengan turunnya hujan," kata Ita kepada wartawan di lokasi, Rabu (11/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ita menjelaskan meski suhu udara sudah turun tidak sepanas sebelumnya, namun dampak dari cuaca panas masih terasa. Dia berharap hujan segera turun sehingga bisa membantu proses pemadaman TPA Jatibarang yang terbakar sejak Jumat (6/10) lalu.

"Dan sekarang sudah mulai turun suhu udaranya dan kemarin kami monitor antara 29-36 derajat (Celcius). Tapi semua wilayah pesisir Jawa banyak terkena dampak cuaca panas ini. Mudah-mudahan cepat turun suhu udaranya dan menurut berita pada November akan turun hujan, tapi ya kita harapkan dan berdoa nanti malam bisa turun hujan," ujar Ita.

ADVERTISEMENT

"(Di TPA Jatibarang) Hari ini api sudah mulai padam, ada upaya pemadaman bara api dengan tiga inject pipa, dan sudah proses water bombing. Saat ini sudah tidak ditemukan titik api, sehingga asap sudah tipis-tipis. Nanti akan kita cek lagi dengan drone thermal untuk menunjukan apa masih banyak bara," imbuhnya.

Dampak cuaca panas selain kekeringan, lanjut Ita, juga mengakibatkan kebakaran ilalang di lahan kosong. Ia sudah meminta camat dan lurah untuk menghubungi pemilik lahan yang ada ilalang agar dipotongi. Dinas Pemadam Kebakaran mencatat bulan September 2023 ada 138 kebakaran yang mayoritas terjadi karena ilalang atau rumput yang terbakar.

"Dari 138 data kasus kebakaran dari Damkar Kota Semarang, rata-rata peristiwa kebakaran berada di lahan kering," tegasnya.

Untuk diketahui, dari data BMKG, Kota Semarang hari ini bersuhu 27Β°-36Β° Celcius untuk prakiraan pukul 07.00-19.00 WIB. Kebetulan hari ini ada fenomena hari tanpa bayangan atau kulminasi di Kota Semarang.

Fenomena ini terjadi karena matahari tepat berada di atas, dan di Kota Semarang terjadi pada pukul 11.25 WIB hari ini.




(ams/sip)


Hide Ads