Lokasi Sulit, Pemadaman Manual di Gunung Lawu Karanganyar Dihentikan

Lokasi Sulit, Pemadaman Manual di Gunung Lawu Karanganyar Dihentikan

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Selasa, 10 Okt 2023 20:28 WIB
Api membakar hutan dan lahan (karhutla) Gunung Lawu di Cetho, Jenawi, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (5/10/2023). Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar kebakaran Gunung Lawu dari Ngawi Jawa Timur telah merembet ke wilayah Karanganyar yang hingga hari ini telah membakar sekitar 100 hektar lahan di 10 titik api kebakaran. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/Spt.
Api membakar hutan dan lahan (karhutla) Gunung Lawu di Cetho, Jenawi, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (5/10/2023). Foto: ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA
Karanganyar -

Operasi pemadaman kebakaran hutan lindung Gunung Lawu, di Kabupaten Karanganyar dengan cara manual dihentikan. Hal tak terlepas dari situasi kebakaran yang terjadi.

Kalakhar BPBD Karanganyar Juli Padmi Handayani mengatakan, alasan dihentikannya pemadaman dengan cara manual karena titik api sudah tidak memungkinkan dijangkau manusia. Sehingga pemadaman akan difokuskan dengan Water Bombing.

"Sore hari ini kita nyatakan untuk pergerakan di Candi Cetho kita tutup. Sudah selesai pergerakan, semua sudah kita lakukan, sudah terselesaikan semuanya. Jadi untuk api tinggal di tiga titik, (pemadaman) hanya bisa dilakukan lewat udara, atau helikopter (water bombing)," kata Juli kepada awak media, Selasa (10/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga titik api tersebut masih berada di kawasan Hargo Tiling dan Hargo Puruso. Namun ketiga titik api itu berada di lokasi yang terjal, sehingga sangat berbahaya bila dilakukan pemadaman dengan cara manual.

Pada operasi hari ke-10 ini, tim yang diberangkatkan ke titik api jumlahnya lebih sedikit, hanya sekira 70 orang. Mereka hanya melakukan penyekatan untuk melokalisir api agar tidak merembet.

ADVERTISEMENT

"Tim yang lebih sedikit karena untuk kita membuat ilaran-ilaran sudah cukup. Titik api tidak memungkinkan di jangkau manusia, sehingga kita kurangi untuk efisiensi dan keselamatan juga," ucapnya.

Dia mengatakan, untuk titik api kecil sudah berhasil dipadamkan. Sehingga untuk operasi pemadaman yang dilakukan besok, hanya bergantung pada water bombing.

"Untuk besok kita operasional lewat helikopter saja. Teman-teman hari ini sudah selesai. Tinggal tempat yang curam dan tinggi, karena tidak bisa dijangkau oleh manusia," ucapnya.

Dari data terakhir, diperkirakan luasan hutan lindung yang terbakar seluas 170 hektare. Dampak dari kebakaran ini, sejumlah fauna nampak turun ke lokasi yang lebih aman.

"Kalau (hewan) turun ke bawah, tidak sampai ke warga masyarakat. Karena di tempat-teman naik ada bekas-bekas hewan. Pastinya hewan masih terlindungi dengan baik di sisi hutan yang lain. (Jenisnya) Kalau di hutan ini, kemarin teman-teman melihat dengan kidang (rusa)," ujarnya.

Sementara untuk pipa yang rusak, sudah mulai diperbaiki. Juli menuturkan, kerusakan pipa tidak begitu parah, karena pada kenyataannya perkampungan warga masih teraliri air.

"Semoga malam ini turun hujan, sehingga api segera padam," pungkasnya.




(ahr/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads