Tabebuya di Magelang Bermekaran, Dinas Lingkungan: 3 Kali Setahun!

Tabebuya di Magelang Bermekaran, Dinas Lingkungan: 3 Kali Setahun!

Eko Susanto - detikJateng
Selasa, 10 Okt 2023 17:44 WIB
Bunga tabebuya bermekaran di Jalan Raya Magelang-Jogja, kawasan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Selasa (10/10/2023).
Bunga tabebuya bermekaran di Jalan Raya Magelang-Jogja, kawasan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Selasa (10/10/2023). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Pohon bunga tabebuya yang ditanam sebagai perindang jalan protokol di Magelang mulai bermekaran. Ternyata pohon-pohon perindang itu sudah tiga kali berbunga dalam setahun.

Deretan pohon tabebuya ini ditanam di median Jalan Raya Magelang-Jogja atau dari kawasan Artos, Mertoyudan, sampai Palbapang, Kecamatan Mungkid.

Tanaman ini juga bisa ditemukan kawasan Jalan Soekarno-Hatta, Mungkid, atau di jantung kota Kabupaten Magelang. Tabebuya juga bisa ditemukan di kawasan Muntilan.

Pohon-pohon tabebuya tersebut mulai berbunga sehingga memperindah penampilan kota. Bunga berwarna putih dan jingga itu membuat jalanan Magelang bak di Negeri Sakura.

"Mulai Artos sampai Palbapang, kawasan Sawitan dan Muntilan, tabebuya berbunga lagi. Ini sudah tiga kali dalam setahun. Awalnya Juni-Juli sudah berbunga, Agustus berbunga, dan sekarang berbunga lagi," kata Kepala Bidang Pengkajian Dampak dan Penataan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang, Joni Budi Hermanto, kepada wartawan, Selasa (10/10).

Joko menduga pohon itu berbunga sampai tiga kali dalam jarak waktu yang berdekatan karena pengaruh suhu panas selama kemarau.

"Di Mertoyudan sampai Palbapang itu ditanam tahun 2014 atau 2016. Di Muntilan, Jalan Soekarno-Hatta (Sawitan) kita tanam 2017. Analisa saya karena fenomena alam panas yang luar biasa sehingga tanaman berbunga,"ujarnya.

"Karateristik tabebuya itu ketika mendapatkan stres yang berlebihan kemudian istilahnya kekurangan air, akan berbunga rontok daunnya. Kemudian ketika dapat suplai air karena perawatan rutin akan berbunga, tapi kalau kekurangan air, panas berkepanjangan tidak dirawat dengan penyiraman akan mati," ujar Joni.

Joni menjelaskan tabebuya biasanya hanya berbunga setahun sekali, berkisar antara Juli sampai Agustus. "Untuk tabebuya tiap tahun pasti nanam, karena punya pembibitan sendiri," ujarnya.

Salah satu warga Pakis, Magelang, Intan Rahmawati (30) mengaku senang tiap kali bunga tabebuya bermekaran di jalanan.

"Jadi syahdu kalau mau berangkat kerja, apalagi sore pulang kerja, sunset lebih bagus. Serasa kayak di Jepang melihat bunga sakura," ucapnya.




(dil/ams)


Hide Ads