Emak-emak penyiram tinja ke rumah tetangganya di Sidoarjo, Jawa Timur, Masriah terekam kamera CCTV sedang memasang besi beton atau beton nezer di depan rumahnya. Akibatnya jalan masuk ke rumah tetangganya, Wiwik Winarti, sulit diakses mobil.
Dilansir detikJatim, Selasa (10/10), besi lonjoran yang biasa digunakan untuk membangun rumah itu dipasang setelah dua batu penghalang di depan rumah Masriah dibongkar.
Sebelumnya, batu penghalang itu tiba-tiba ada di depan rumah Masriah saat rumah Wiwik sedang direnovasi. Walhasil, pikap pengangkut bahan bangunan untuk rumah Wiwik jadi terhalang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pekerja yang merenovasi rumah Wiwik pun harus memindahkan material dari pikap itu menggunakan gerobak. Pada awal Oktober ini, batu tersebut dipindahkan oleh kerabat Masriah yang hendak merenovasi rumah.
"Mengetahui batu dipindahkan oleh kerabatnya, keesokan harinya Masriah menancapkan besi beton nezer diduga agar tidak bisa dipindah," kata anak Wiwik, Wike saat ditemui di rumahnya di Jogosatru, Sukodono, Sidoarjo, Selasa (10/10/2023), dikutip dari detikJatim.
Wike mengatakan besi beton itu juga menghalangi tim BAZNAS yang hendak mengecek proses renovasi rumah Wiwik. Mobil tim tersebut tak bisa masuk karena terhalang besi.
"Seminggu yang lalu keluarga kami didatangi pengurus BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Kedatangannya mengecek hasil renovasi rumah, bahkan salah satu pengurus Basnaz sempat melihat besi beton eser yang menancap di jalan tersebut, juga berusaha mencabut namun gagal," ujar Wike.
Tak hanya itu, Masriah juga diketahui membuang sampah limbah dapur di jalan depan rumah Wiwik. Jalan itu merupakan satu-satunya akses menuju rumah Wiwik yang berada di gang buntu.
Usai membuang sampah itu, Masriah disebut berjoget tepat di depan CCTV yang dipasang di depan rumah Wiwik. Wiwik mengaku kaget saat melihat rekaman CCTV itu.
"Lucu juga aneh, setelah buang sampah dia meluangkan waktu untuk joget-joget dan meludah tiga kali di jalan. Tapi apa maksudnya dia itu, saya tidak paham," kata Wiwik. Menurutnya, hampir tiap pagi Masriah membuang sampah limbah dapur itu.
"Kalau membuang sampah limbah dapur itu hampir setiap pagi antara pukul 05.00 WIB hingga 05.30 WIB. Namun karena yang dibuang itu limbah dapur, jadi menimbulkan bau tidak sedap saat melewati jalan tersebut," ucap Wiwik.
Wiwik mengaku tak menghiraukan aksi Masriah ini. "Keberadaan sampah yang diduga dibuang oleh Masriah itu tidak saya pikirkan. Terserah itu haknya dia mau buang sampah di mana saja. Yang penting tidak membuang sampah diarahkan ke rumah saya," pungkas Wiwik.
(dil/ams)