Serangan besar-besaran kelompok militan Hamas benar-benar mengejutkan Israel. Tak hanya serbuan ribuan roket, serangan darat Hamas juga berhasil menembus perbatasan Israel yang terkenal dengan penjagaannya yang ketat.
Pertanyaan besar muncul. Bagaimana bisa serangan ini tak terendus intelijen Israel yang terkenal 'sakti' itu?
Dilansir detikNews, intelijen Israel selama beberapa dekade ini memiliki aura tak terkalahkan dengan serangkaian pencapaiannya. Mulai dari menggagalkan rencana-rencana serangan di Tepi Barat hingga memburu anggota Hamas hingga ke Dubai. Intelijen Israel seperti Mossad dan Shin Bet memiliki reputasi mentereng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitupun dengan perbatasan Israel dan Palestina. Perbatasan ini dipenuhi pengamanan ketat, intelijen Israel juga menggunakan sumber daya dan kemampuan dunia maya untuk mengumpulkan informasi-informasi dari lapangan.
Israel tampaknya benar-benar lengah ketika serangan Hamas terjadi, Sabtu (7/10/2023). Serangan yang terjadi saat hari libur besar Yahudi itu membuat kemampuan intelijen Israel diragukan.
Serangan Hamas itu bahkan tercatat sebagai serangan paling mematikan sejak serangan Mesir dan Suriah dalam perang Yom Kippur sekitar 50 tahun lalu.
"Ini adalah kegagalan besar. Operasi ini sebenarnya membuktikan bahwa kemampuan (intelijen Israel) di Gaza tidak bagus," sebut Yaakov Amidror yang merupakan mantan penasihat keamanan untuk Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
Iron Dome 'Runtuh'
Selama beberapa tahun terakhir, Iron Dome tersohor sebagai sistem pertahanan udara yang paling hebat di dunia. Namun taktik serangan Kelompok Hamas terbukti sukses 'meruntuhkan' perisai Iron Dome hingga berhasil menghujani wilayah Israel dengan rudal yang ditembakkan dari Jalur Gaza. Bagaimana bisa?
Dilansir detikINET, Iron Dome dipakai oleh Israel sejak 2011, dan dikembangkan sejak konflik dengan Lebanon pada 2006. Saat itu ribuan roket Hizbullah ditembakkan ke sejumlah kawasan Israel dan membunuh banyak warganya. Sejak itulah Israel mulai mengembangkan Iron Dome.
Secanggih apapun sistem Iron Dome, Hamas yang sudah bertahun-tahun mencari kelemahan sistem ini akhirnya menemukan celah. Hamas menyerang Israel dengan meluncurkan roket dalam jumlah yang sangat banyak.
Hasilnya, sistem Iron Dome kebingungan. Dalam Operasi Al-Aqsa, Hamas mengklaim meluncurkan lebih dari 5.000 roket dalam rentang waktu 20 menit. Dan, ternyata cara ini sukses mengatasi sistem Iron Dome, demikian dikutip detikINET dari NDTV, Senin (9/10).
"Seluruh sistemnya gagal. Ini bukan hanya tentang satu komponen. Ini adalah kegagalan semua arsitektur pertahanan mereka yang terbukti gagal menyediakan perlindungan yang diperlukan oleh warga sipil Israel," cetus mantan juru bicara Israel Defense Forces, Jonathan Conricus.
(aku/ams)