Wakil Ketua DPRD Jateng Sukirman mengingatkan pemerintah agar tak menganaktirikan sekolah swasta, termasuk dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang tengah digencarkan untuk mendukung gerakan vokasi.
"Pemerintah perlu memperhatikan sarana dan prasarana SMK swasta, sehingga tidak ada kesenjangan yang lebar. Intinya, semua harus bisa mendapatkan pendidikan yang layak," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/10/2023).
Apalagi menurutnya masih banyak siswa yang tidak bisa masuk ke SMA/SMK negeri. Hal ini lantaran jumlah lulusan siswa SMP dan sederajat yang melebihi ketersediaan bangku di SMA/SMK negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhirnya banyak juga yang masuk ke sekolah-sekolah swasta, termasuk SMK nya," kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Agar sama-sama mendapatkan pendidikan yang layak, kata Sukirman, maka perhatian ke sekolah swasta juga tak boleh diabaikan.
"Karena nanti yang akan mendulang hasil, utamanya SDM, juga provinsi Jawa Tengah sendiri," tegasnya.
Hingga kini, menurutnya masih ada SMK dengan sarana/prasarana yang tak memadai untuk menunjang praktik. Dia pun meminta pemerintah provinsi untuk memperhatikan persoalan tersebut.
"Masih ada pekerjaan rumah bagi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menangani persoalan sarana dan prasarana yang seringkali menjadi problem sekolah," terang Sekretaris DPW PKB Jateng ini.
Sukirman mencontohkan dalam reses di Kabupaten Pekalongan beberapa waktu lalu, di SMK Ma'arif NU Doro itu dibuka 3 jurusan yakni perbengkelan motor, administrasi dan keuangan kantor, dan komputer.
Namun, sarana dan prasarananya masih sedikit seperti jurusan Perbengkelan tidak memiliki motor sebagai bagian dari praktik. Jurusan komputer mengalami kekurangan komputer di beberapa laboratoriumnya.
"Tentu ini harus menjadi perhatian pemerintah. Karena saat ini peminatnya sangat banyak," ungkapnya.
Apalagi saat ini di kawasan Pekalongan, tepatnya di Kabupaten Batang, tengah dibangun Kawasan Industri. Keberadaan kawasan industri tersebut tentu membutuhkan SDM yang siap kerja dengan berbagai keahliannya.
"Anak-anak di Batang maupun sekitarnya, dan Jateng secara umum mesti siap merebut kesempatan itu. Man power harus benar-benar disiapkan dengan baik. Salah satunya dari anak-anak SMK tersebut," bebernya.
Dengan memperkuat kurikulum maupun sarana dan prasarananya, baik itu SMK Negeri atau swasta, diharapkan dapat melahirkan SDM yang unggul dan merata.
"Ini akan menjadi aksi nyata pemerintah, bahwa Jateng juga sudah investasi SDM, untuk menyambut investor-investor yang akan berinvestasi di provinsi ini," tandasnya.
(prf/ega)