Serangan monyet liar di lereng Gunung Merapi tidak hanya terjadi di wilayah Kabupaten Boyolali tetapi juga sampai ke wilayah Klaten. Serangan terjadi di Desa Kayumas, Kecamatan Jatinom dan sebagian Desa Mundu, Kecamatan Tulung.
"Adanya monyet sebenarnya sudah lama tapi musim kemarau ini tambah banyak jumlahnya. Mungkin karena tanaman di sepanjang tepi sungai sudah kering," jelas Kades Kayumas, Kecamatan Jatinom, Mulyono kepada detikJateng di kantornya, Kamis (5/10/2023).
Dijelaskan Mulyono, serangan monyet tersebut di sepanjang perbatasan Klaten-Boyolali, timur Gunung Merapi, sudah berlangsung lama. Saat musim kemarau kawanan kera itu menyerang apa saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka berkelompok, geser sana geser sini. Iya sini berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dengan Desa Karanganyar, Kecamatan Tamansari, dengan Desa Sangup masih ke sana lagi. Yang diserang sekarang macem-macem," jelas Mulyono.
Sekitar bulan Juli-Agustus, sambung Mulyono, kawanan kera itu menyerang tanaman jagung. Lahan miliknya sekitar 1.000 meter ludes diserang monyet-monyet liar tersebut.
"Biasanya buah-buahan, tapi kemarin itu tempat e saya jagung hampir 1.500 meter persegi habis. Tempatnya warga lain juga banyak," kata Mulyono.
Terakhir bulan ini, sambung Mulyono, pohon kates atau pepaya miliknya juga diserang meski tingginya baru 50 sentimeter. Serangan monyet itu tercatat sudah dua kali terjadi.
"Sudah dua kali. Sudah lama dilaporkan, petugas datang kemari tapi belum ada hasilnya juga, monyet datang rombongan akhirnya kembali lagi," papar Mulyono.
Monyet itu, ucap Mulyono, berasal dari Gunung Merapi yang melintas sepanjang sungai lewat Boyolali dan Klaten. Warga berharap kawanan monyet itu segera ditangani karena dinilai meresahkan.
"Sudah meresahkan, tidak saja jagung, kates, ketela pohon dan tanaman lain juga mau," ujar Mulyono.
Selengkapnya di halaman berikut.