Tekad Sabiq Jadi Kades di Klaten Rela Lepas Beasiswa ke China

Terpopuler Sepekan

Tekad Sabiq Jadi Kades di Klaten Rela Lepas Beasiswa ke China

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 01 Okt 2023 13:45 WIB
Sabiq Muhammad (25) Kades Prawatan, Kecamatan Jogonalan, Klaten, saat pelantikan, Rabu (27/9/2023).
Sabiq Muhammad (25) Kades Prawatan, Kecamatan Jogonalan, Klaten, saat pelantikan, Rabu (27/9/2023). (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Pria asal Klaten, Sabiq Muhammad (25), jadi buah bibir sepekan terakhir. Bukan hanya karena baru saja dilantik menjadi salah satu kepala desa (kades) termuda di Klaten, Sabiq ternyata rela melepas kesempatan beasiswa strata (S2) di salah satu universitas di China, demi menjalani jabatan kades itu.

Sabiq menjadi satu dari 67 kepala desa hasil pilkades serentak tahap pertama yang dilantik Bupati Klaten Sri Mulyani. Rabu (27/9/2023) lalu. Sabiq dilantik menjadi Kades Prawatan, Kecamatan Jogonalan, Klaten.

"Saya sebenarnya tidak tertarik ikut Pilkades tapi karena desakan dari warga. Selama ini saya memang aktif di kegiatan sosial dari tahlilan sampai pendampingan pertanian, dan ini kesempatan yang baik untuk mengabdi," ungkap Sabiq saat ditanya detikJateng usai pelantikan, Rabu (27/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditegur gegara Batalkan Beasiswa

Sabiq menuturkan, untuk memenuhi desakan warga maju Pilkades 5 Juli 2023, dirinya harus membatalkan beasiswa pascasarjana di universitas ternama dunia di China yang sudah diraihnya. Pilihannya itu membuat dirinya mendapat teguran Kedutaan Besar RI di China.

"Beasiswanya di China Agricultural University, mestinya saya berangkat tanggal 4 September kemarin. Saya sempat mendapatkan teguran dari Kedutaan Besar RI karena membatalkan sepihak," kata Sabiq.

ADVERTISEMENT

Bukan hanya teguran dari pihak kedutaan, kedua orang tuanya juga ikut heran dengan pilihan Sabiq. Ayah ibunya juga mempertanyakan keputusannya itu.

Meskipun besar dari keluarga wiraswasta, sambung Sabiq, dirinya sudah dekat dengan kalangan petani, dan mendampingi petani di berbagai daerah. Kades mengaku tetap akan melanjutkan studi S2 jika nanti ada kesempatan kuliah yang tidak mengganggu pekerjaan sebagai Kades.

"Ketika ada kesempatan beasiswa, dan bisa disambi bekerja di desa saya akan kuliah. Tapi jika tidak bisa ya saya akan tetap di desa karena tugas saya untuk masyarakat," imbuh Sabiq.

Ortu Sempat Keberatan

Ayah Sabiq, Purwadi Hidayat (58) mengatakan sebagai ayah dirinya awalnya keberatan dengan pilihan anaknya itu. Kebimbangan keluarganya bahkan berlangsung sampai dua pekan.

"Kebimbangannya sampai dua minggu saya. Sebenarnya saya keberatan, ada kebimbangan antara melanjutkan S2 atau mengabdi kepada masyarakat, tapi semata karena dorongan masyarakat akhirnya menjadi Kades," ungkap Purwanto kepada wartawan.

Programkan Peta Sungai

Sabiq mengatakan program kerjanya di awal kariernya adalah bidang pertanian dan membuat peta sungai. Hal ini karena mayoritas penduduknya merupakan petani.

"Akan kita buat peta sungai karena kita sekarang menghadapi krisis air. Hujan menjadi banjir sehingga perlu peta air untuk memenuhi hak masyarakat, termasuk petani akan air," imbuh Sabiq yang sering mendampingi advokasi petani.




(aku/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads