Tragis! Balita di Ponorogo Tercebur Panci Isi Sayur Panas

Regional

Tragis! Balita di Ponorogo Tercebur Panci Isi Sayur Panas

Tim detikJatim - detikJateng
Rabu, 20 Sep 2023 18:34 WIB
Hand in hand, the father and his son.  A moment of sharing how precious in everyones eyes
Ilustrasi balita. Foto: Getty Images/iStockphoto/Sebastien Gonzalez
Solo -

Seorang balita di Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mengalami luka bakar lebih dari 50 persen gegara tercebur panci berisi sayur panas.

Dilansir detikJatim, peristiwa tragis itu terjadi pada Minggu (17/9) lalu. Seorang bidan desa di Kecamatan Jambon, Suyati, mengatakan ibu korban merupakan pedagang sayur matang.

"Korban sedang bermain di depan rumahnya. Kebetulan saat kejadian ibu korban selesai memasak sayur," kata Suyati, Rabu (20/9/2023), dikutip dari detikJatim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sayur itu dibawa ke depan juga untuk didinginkan sebelum dimasukkan ke plastik. Saat itulah bocah itu masuk rumah," imbuhnya.

Menurut Suyati, orang tua korban juga tidak tahu bagaimana balita itu bisa sampai tercebur ke dalam panci tersebut.

ADVERTISEMENT

"Mungkin mundur-mundur gitu. Tidak langsung diangkat. Sadarnya ketika korban menangis, baru diangkat," ungkap Suyati.

Akibatnya, balita itu mengalami luka bakar di punggung hingga kaki. "Korban mengalami luka bakar lebih dari 50 persen. Yang luka itu kebanyakan yang bagian badan bawah," ucap Suyati.

Setelah dilarikan ke Puskesmas Jambon, balita itu segera dirujuk ke rumah sakit karena luka bakarnya terbilang parah.

"Dari Puskesmas kemudian dirujuk ke RSUD dr Harjono lalu ke RSUD dr Sudono Madiun dan sampai ke RSUD dr Sutomo Surabaya," ujarnya.

Suyati menjelaskan, luka bakar yang dialami balita itu tergolong parah karena mengenai bagian yang sensitif. "Karena daerah fenetalia sensitif, dobel rasa sakitnya. Jadi itu parahnya di situ," tandas Suyati.

Menurut Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo, Supriyadi, kejadian bayi di mengalami luka bakar akibat air panas ini tidak hanya sekali terjadi di Ponorogo.

"Dari catatan saya, kejadian di desa Kecamatan Jambon ini sudah 3 kali selama saya jadi Kepala Dinsos P3A. Kami harap kita semua lebih hati-hati saat mengawasi anak," kata Supriyadi.




(dil/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads