BMKG Prediksi Awal Musim Hujan di Jateng Mulai November

BMKG Prediksi Awal Musim Hujan di Jateng Mulai November

Afzal Nur Iman - detikJateng
Selasa, 19 Sep 2023 17:03 WIB
Ilustrasi curah hujan. BMKG Jambi memperdiksi hujan guyur sebagian wilayah Jambi hingga 19 Agustus.
Ilustrasi musim hujan. Foto: Ferdi Almunanda/detikcom
Semarang -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Jawa Tengah akan memasuki musim hujan di bulan November. Berikut penjelasan BMKG.

"Awal perkiraan musim hujan di Jawa Tengah pada umumnya dimulai November," kata Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Tengah BMKG, Sukasno di kantornya, Jalan Siliwangi, Semarang, Selasa (19/9/2023).

Beberapa daerah yang dimaksud adalah yang berada di sekitar pegunungan, yakni Kabupaten Pekalongan dan Batang bagian selatan, Purbalingga bagian utara, sebagian Banjarnegara dan Wonosobo, wilayah tenggara Pemalang, wilayah barat daya Kendal, dan sebagian wilayah barat laut Temanggung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk musim hujan paling lama biasanya pegunungan daerah tengah, biasanya kalau musim hujannya itu lebih awal maka musim kemaraunya itu akan datang yang paling akhir," jelasnya. Sementara beberapa daerah lain diperkirakan mulai musim hujan bulan Oktober.

Selain itu, beberapa daerah juga akan mengalami musim hujan paling akhir yakni di bulan Desember. Beberapa wilayah itu merupakan yang berdekatan dengan pantai.

ADVERTISEMENT

"Kalau yang Desember itu biasanya daerah-daerah pantai seperti Rembang dan sekitarnya itu," tambahnya.

BMKG juga memprediksi bahwa puncak musim hujan akan berlangsung pada bulan Februari. Pada umumnya curah hujan di musim hujan tahun ini bersifat normal.

"Normal dalam arti normal baru ya, kalau normal yang lama sebelum terjadi perubahan iklim itu jarang terjadi hujan yang singkat dan deras, dan lebat, kalau sekarang kan ada, ada hujan-hujan yang singkat tapi lebat," ujarnya.

Sukasno berharap curah hujan pada musim penghujan periode ini tidak sebesar pada awal tahun. Meski begitu, dia meminta agar semua pihak tetap waspada.

"Waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologis selama musim hujan, terutama wilayah-wilayah yang berpotensi terjadinya banjir dan tanah longsor," pungkasnya.




(apl/rih)


Hide Ads