Kompleks makam bermunculan di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri saat air menyusut. Dikabarkan beberapa keluarga masih ada yang berziarah ke makam tersebut.
"Kayaknya masih ada (keluarga yang berziarah), ada beberapa kali melihat," kata Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Komisariat Wonogiri, Dennys Pradita kepada detikJateng, Rabu (13/9/2023).
Ia mengatakan, pada saat ada rencana pembangunan proyek WGM 1970-an, pemerintah menganjurkan masyarakat yang terdampak untuk transmigrasi ke luar Jawa. Namun ada beberapa yang tidak bertransmigrasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada yang bergeser, ada yang cari tanah aman (dari proyek pembangunan WGM). Ada juga yang hanya pindah ke kota. Jadi kalau ada yang ziarah yang tidak transmigrasi," kata Dennys.
Dennys mengatakan, kompleks makam yang muncul saat WGM surut di antaranya dapat ditemui di Kecamatan Eromoko, Wuryantoro, Baturetno dan Nguntoronadi.
"Kami tidak bisa mantau secara pasti (ada tidaknya yang masih berziarah). Tapi kadang ada juga yang dari luar Jawa pulang kampung kemudian berziarah," kata Kepala Desa (Kades) Boto Kecamatan Baturetno, Edi Suroso Bambang Setiawan.
Ia mengatakan, keluarga yang berziarah tidak bisa dipastikan waktunya. Sebab orang-orang yang sudah bertransmigrasi tidak selalu pulang kampung. Selain itu, makam yang muncul saat air waduk menyusut hanya dapat dilihat beberapa bulan saja.
"Kalau di wilayah Boto sendiri ada sekitar tujuh hingga delapan kompleks makam (yang muncul saat air menyusut). Mulai kelihatan sejak sebulan lebih," kata Edi.
Lihat juga Video 'Momen Langka Kala Makam Sunan Kudus Tanpa Luwur':