Joko Santoso yang dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPC Gerindra Kota Semarang meminta maaf soal dugaan pemukulan terhadap kader PDIP. Ia menyebut akan menjalani proses hukum setelah dilaporkan ke Polda Jateng.
Hal itu diungkapkan Joko lewat dokumen yang dikirim via WhatsApp saat dikonfirmasi wartawan. Dia mengawali permohonan maaf selaku Ketua DPC Gerindra Kota Semarang dan warga Jalan Cumi-cumi. Lokasi Jalan Cumi-cumi adalah tempat tinggal Joko dan kader PDIP bernama Suparjiyanto yang diduga dipukul Joko.
"Saya Joko Santoso, warga Jl. Cumi-Cumi Kampung Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara selaku Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang dengan ini menyampaikan permohonan maaf kepada warga sekitar maupun para kader dan pendukung saya atas kegaduhan yang terjadi di lingkungan saya pada hari Jumat tanggal 8 September 2023," kata Joko dalam tulisannya yang dikutip detikJateng, Senin (11/9/2023).
Joko menjelaskan dalam kejadian hari Jumat malam lalu itu ia bermaksud ingin menunjukkan loyalitas terhadap partai. Namun ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Apa yang saya lakukan ini semata sebagai bentuk loyalitas, tanggung jawab dan perjuangan saya sebagai kader Partai Gerindra. Harapan saya kejadian tersebut tidak terulang di kemudian hari," jelasnya.
Terkait laporan terhadap dirinya di Polda Jateng, Joko menyebutkan sebagai warga negara yang baik maka ia akan mengikuti proses hukum. Hal itu juga untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.
"Sebagai warga negara yang taat hukum, saya akan ikuti proses ini sehingga akan terlihat apa yang sebenarnya terjadi," katanya.
Ia juga menerima keputusan Mahkamah Kehormatan Partai Gerindra di mana dia dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPC Gerindra Kota Semarang. Joko juga menyampaikan permintaan maaf kepada Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dan kader Gerindra.
"Saya sebagai kader partai akan taat dan patuh terhadap putusan yang diambil DPP melalui Mahkamah Kehormatan Partai," ujar Joko.
"Demikian yang saya sampaikan, sekali lagi mohon maaf kepada Pak Prabowo, pimpinan partai dan semua struktur dan steakholder partai atas tidak kenyamanan yang saya lakukan," imbuhnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya
(rih/apl)