Pengawal Kapolri Pukul Jurnalis di Semarang Minta Maaf

Pengawal Kapolri Pukul Jurnalis di Semarang Minta Maaf

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Senin, 07 Apr 2025 08:37 WIB
Foto Ipda Endri Purwa Sefa, Walpri 2 Kapolri menyalami wartawan foto LKBN ANTARA Makna Zaezar yang dia tempeleng saat berada di Stasiun Tawang, Semarang,Β Minggu (6/4/2025) malam.
Foto Ipda Endri Purwa Sefa, Walpri 2 Kapolri menyalami wartawan foto LKBN ANTARA Makna Zaezar yang dia tempeleng saat berada di Stasiun Tawang, Semarang,Β Minggu (6/4/2025) malam. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Ipda Endri Purwa Sefa, Walpri 2 Kapolri yang melakukan kekerasan kepada jurnalis di Semarang meminta maaf. Dia menemui jurnalis tersebut dan melakukan mediasi.

Endri datang ke Kantor LKBN ANTARA Biro Jawa Tengah pada Minggu (6/4) malam didampingi Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto. Mediasi dilakukan di kantor yang berada di Jalan Veteran itu.

Sekitar 30 menit, Endri, Artanto, Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA Irfan Junaidi dan wartawan yang menjadi korban, wartawan foto LKBN ANTARA Makna Zaezar memberikan pernyataan. Endri juga menyampaikan permintaan maaf secara langsung dan menjabat tangan Makna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami dari tim pengamanan protokoler mengucapkan banyak mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian di Stasiun Tawang kepada rekan-rekan media. Semoga ke depannya karena kejadian ini kami menjadi lebih humanis dan profesional, dan lebih dewasa," kata Endri di kantor LKBN ANTARA Biro Jawa Tengah, Minggu (6/4/2025) malam.

"Sekali lagi kami mengungkapkan penyesalan sebesar-besarnya, dan kami mohon maaf kepada rekan-rekan media," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu Makna mengungkapkan, secara manusiawi dia memaafkan, namun proses internal di kepolisian masih terus berlanjut.

"Saya sudah mendengarkan permintaan maaf langsung dari Mas Henri bersama Pak Kabid juga, beliau datang dari Jakarta langsung menghampiri malam ini untuk mengonfirmasi perihal kejadian kemarin. Saya pribadi memaafkan secara manusiawi, cuma ada tindak lanjut dari Polri untuk Mas Henri," ujar Makna.

Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA Irfan Junaidi menyesalkan insiden kekerasan tersebut. Namun dia mengapresiasi Henri mau datang langsung dari Jakarta untuk meminta maaf.

"Menyesalkan, sama-sama di lapangan melayani masyarakat. Semoga jadi bahan koreksi," ujar Irfan.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto mengatakan pihaknya juga menyesalkan dan seharusnya peristiwa itu bisa dihindari dan tidak terjadi. Meski sudah ada permintaan maaf, penanganan internal tetap dilakukan

"Kami dari Polda Jateng mewakili institusi Polri menyesalkan insiden ini yang seharusnya tidak terjadi dan bisa dihindari. Saat itu situasi ramai, crowded. Seharusnya Mas Henri tidak perlu emosional secara fisik dan verbal," ujar Artanto.

"Ipda Henri menyatakan permohonan maaf ke rekan Makna. Kita dari kepolisian akan selidiki insiden ini. Kalau ditemukan pelanggaran akan sanksi tegas sesuai aturan," tegasnya.

Untuk diketahui, dugaan kekerasan itu terjadi ketika ada kegiatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit saat menyapa penumpang di Stasiun Tawang Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (5/4). Saat itu sejumlah jurnalis dan humas berbagai lembaga mengambil gambar dari jarak yang wajar.

Namun ternyata Henri bersikap arogan dan mendorong serta mengeluarkan kata-kata kasar serta ancaman. Bahkan Makna kena pukul di kepala.




(alg/rih)


Hide Ads