Eks Ketua Gerindra Semarang Minta Maaf soal Dugaan Pukul Kader PDIP

Eks Ketua Gerindra Semarang Minta Maaf soal Dugaan Pukul Kader PDIP

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Senin, 11 Sep 2023 12:24 WIB
Majelis Kehormatan Partai Gerindra menggelar sidang pemeriksaan terkait dugaan pemukulan Ketua DPC Gerindra Semarang, Joko Santoso terhadap kader PDIP.
Majelis Kehormatan Partai Gerindra menggelar sidang pemeriksaan terkait dugaan pemukulan Ketua DPC Gerindra Semarang, Joko Santoso terhadap kader PDIP. Foto: Adrial Akbar/detikcom
Semarang -

Joko Santoso yang dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPC Gerindra Kota Semarang meminta maaf soal dugaan pemukulan terhadap kader PDIP. Ia menyebut akan menjalani proses hukum setelah dilaporkan ke Polda Jateng.

Hal itu diungkapkan Joko lewat dokumen yang dikirim via WhatsApp saat dikonfirmasi wartawan. Dia mengawali permohonan maaf selaku Ketua DPC Gerindra Kota Semarang dan warga Jalan Cumi-cumi. Lokasi Jalan Cumi-cumi adalah tempat tinggal Joko dan kader PDIP bernama Suparjiyanto yang diduga dipukul Joko.

"Saya Joko Santoso, warga Jl. Cumi-Cumi Kampung Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara selaku Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang dengan ini menyampaikan permohonan maaf kepada warga sekitar maupun para kader dan pendukung saya atas kegaduhan yang terjadi di lingkungan saya pada hari Jumat tanggal 8 September 2023," kata Joko dalam tulisannya yang dikutip detikJateng, Senin (11/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joko menjelaskan dalam kejadian hari Jumat malam lalu itu ia bermaksud ingin menunjukkan loyalitas terhadap partai. Namun ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.

"Apa yang saya lakukan ini semata sebagai bentuk loyalitas, tanggung jawab dan perjuangan saya sebagai kader Partai Gerindra. Harapan saya kejadian tersebut tidak terulang di kemudian hari," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Terkait laporan terhadap dirinya di Polda Jateng, Joko menyebutkan sebagai warga negara yang baik maka ia akan mengikuti proses hukum. Hal itu juga untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

"Sebagai warga negara yang taat hukum, saya akan ikuti proses ini sehingga akan terlihat apa yang sebenarnya terjadi," katanya.

Ia juga menerima keputusan Mahkamah Kehormatan Partai Gerindra di mana dia dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPC Gerindra Kota Semarang. Joko juga menyampaikan permintaan maaf kepada Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dan kader Gerindra.

"Saya sebagai kader partai akan taat dan patuh terhadap putusan yang diambil DPP melalui Mahkamah Kehormatan Partai," ujar Joko.

"Demikian yang saya sampaikan, sekali lagi mohon maaf kepada Pak Prabowo, pimpinan partai dan semua struktur dan steakholder partai atas tidak kenyamanan yang saya lakukan," imbuhnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya

Untuk diketahui, Joko dipolisikan Suparjiyanto karena disebut melakukan penganiayaan sesuai Pasal 351 KUHP. Laporan sudah diterima SPKT Polda Jateng dengan STTLP/167/IX/2023/JATENG/SPKT. Saat ini pihak korban juga dibantu LBH Ratu Adil sebagai kuasa hukum.

Kejadian dugaan pemukulan itu terjadi karena dipicu pemasangan bendera PDIP di lingkungan RT tempat tinggal Joko. Dalam penjelasan sebelumnya, Joko menyebut tidak masalah dengan bendera dan foto caleg di Bandarharjo, namun ketika ada pemasangan sejumlah bendera dekat tempat tinggalnya, dia mencari siapa yang memasang, kemudian diketahui Suparjiyanto yang memasang.

Joko sudah menyangkal pemukulan tersebut, namun ia mengakui mendorong Suparjiyanto. Saat ini laporan polisi terhadap dirinya masih berproses di Polda Jateng.

"Kasusnya masih proses pendalaman," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Satake Bayu.

Halaman 2 dari 2
(rih/apl)


Hide Ads