Embun Es Dieng Ternyata Bikin Tanah Subur, Begini Penjelasannya

Embun Es Dieng Ternyata Bikin Tanah Subur, Begini Penjelasannya

Uje Hartono - detikJateng
Selasa, 05 Sep 2023 13:41 WIB
Tanaman kentang di sekitar kompleks Candi Arjuna Dieng layu akibat embun es, Sabtu (12/8/2023).
Tanaman kentang di sekitar kompleks Candi Arjuna Dieng layu akibat embun es. Diunggah Selasa (5/9/2023). Foto: Uje Hartono/detikJateng
Banjarnegara -

Fenomena embun es di dataran tinggi Dieng berimbas pada matinya tanaman kentang. Di sisi lain, petani menyebut suhu ekstrem Dieng ini menyuburkan tanah. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Banjarnegara mengonfirmasi hal itu.

"Kalau terkena bun upas (embun es) tanaman mati, jadi tidak bisa panen. Padahal usia tanam sudah sekitar 2 bulan," kata salah satu petani kentang di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Rahmat saat ditemui di kebunnya, Selasa (5/9/2023).

Meski demikian, Rahmat mengatakan, ke depannya hasil panen akan melimpah setelah tanah terkena embun es.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti setelah terkena bun upas tanah ini malah jadi tambah subur," ujarnya.

Senada disampaikan Kepala Desa Dieng Kulon, Slamet Budiono. Menurutnya, tanah yang terkena embun es akan menjadi subur.

ADVERTISEMENT

"Bun upas ini saat sedang terjadi memang merugikan petani, banyak tanaman kentang yang mati. Tetapi setelah itu tanah jadi subur, karena tanah jadi steril," jelasnya.

"Sekarang yang pada mati lahan kentang di daerah lembah. Untuk lereng bukit masih tahan. Kalau suhunya turun sampai minus 9 derajat seperti tahun 2007 dan 2018 itu dampaknya sampai yang di lereng-lereng," sambungnya.

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Banjarnegara, Sudi Purnomo membenarkan jika tanaman kentang akan lebih subur usai terkena embun es.

"Memang benar bahwa setelah terkena embun es di Dieng ini tanah menjadi subur. Itu karena bakteri jahat yang ada di tanah mati. Meskipun tidak semuanya mati, tetapi banyak bakteri mati. Ini yang membuat tanaman akan lebih subur dari sebelumnya," kata Sudi.

Dia menambahkan, embun es hanya mengancam tanaman kentang. Sedangkan tanaman lain seperti wortel dan kubis bisa bertahan meski terkena embun es.

"Embun es ini memang hanya mengancam tanaman kentang. Untuk yang lain masih bisa bertahan," jelas dia.

Diberitakan sebelumnya, luas lahan tanaman kentang yang terdampak embun es di dataran tinggi Dieng saat ini mencapai 5-6 hektare.

Kepala Desa Dieng Kulon, Slamet Budiono mengatakan awalnya tanaman kentang masih bisa bertahan dengan kemunculan fenomena alam embun es. Namun mulai pertengahan Agustus, luas lahan tanaman yang terdampak embun es terus bertambah.

Rata-rata usia tanam tanaman kentang saat ini antara 40 hari hingga 70 hari, sehingga Slamet memastikan para petani gagal panen karena tanaman kentang belum berbuah.

Dampak akibat embun es, petani kentang merugi hingga ratusan juta rupiah. "Untuk biaya tanam saja per hektare itu sekitar Rp 40 juta sampai Rp 50 juta. Jadi tinggal dikalikan 6 hektare," paparnya.




(dil/ams)


Hide Ads