Bulan September merupakan titik balik kebangkitan Indonesia setelah dinyatakannya kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Namun, tahukah kamu terdapat sejumlah tokoh penting Indonesia yang lahir pada bulan kesembilan ini?
Beberapa tokoh penting Indonesia ini datang dari beragam latar pendidikan, mulai dari karier militer hingga tokoh yang ikut mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Siapa saja mereka? Berikut ini 7 tokoh penting Indonesia yang lahir bulan September, dikutip detikJateng dari laman resmi Perpusnas, NU, dan Kemdikbud RI.
1. Susilo Bambang Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono adalah Presiden RI ke-6. Ia juga merupakan presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilu. SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur pada 9 September 1949.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beliau merupakan lulusan terbaik AKABRI (1973). Semasa pendidikannya SBY dijuluki jerapan, karena dia sangat menonjol dalam hal pendidikan dibandingkan teman lainnya. Terbukti, beliau meraih predikat lulusan terbaik AKABRI 1973 dengan menerima penghargaan lencana Adhi Makasaya.
Karir militernya dimulai dengan memangku jabatan sebagai dan tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (Komandan Peleton III di Kompi Senapan A, Batalyon Infanteri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Kostrad) tahun 1974-1976. Kemudian, pada tahun 1976-1977 beliau menjabat sebagai Komandan Peleton II Kompi A Batalyon Linud 305/Tengkorak (Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad). dalam masa kepemimpinannya di telah memimpin pleton ini ini bertempur di Timor Timur.
Karir militernya sangat panjang, hingga yang terakhir sebelum beliau mengepakkan sayapnya di dunia politik, beliau sempat menjabat sebagai Pangdam II/Sriwijaya (1996-1997) sekaligus Ketua Bakorstanasda dan Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998) sebelum menjabat Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI (1998-1999).
Karir politiknya dimulai pada tahun 2000, dengan menjadi Menteri Pertambangan dan Energi pada masa pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid. Beliau juga telah menjabat di berbagai kementerian, hingga pada pemilu presiden langsung putaran kedua 20 September 2004, SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla dipilih dan dilantik menjadi presiden dan wakil presiden RI ke-6.
2. Ahmad Sanusi
Ahmad Sanusi merupakan tokoh yang mendapatkan gelar pahlawan nasional, beliau lahir di Sukabumi pada, 18 September 1889.
Ahmad Sanusi dikenal sebagai seorang musafir atau ahli tafsir Al-Quran, beliau mampu memahami kandungan makna dari ayat-ayat Al-Quran. Beliau merupakan pendiri dari Al Ittihadijatoel Islamijjah (AII) organisasi yang bergerak di bidang sosial-keagamaan. Pada zaman pendudukan jepang organisasi ini pernah dicekal dan diberhentikan, tetapi pada 1 Februari 1944 diizinkan untuk aktif dengan nama persatoean Oemat Islam Indonesia (POII).
Ahmad Sanusi pernah bergabung menjadi anggota badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Mengutip dari diskominfo.sukabumikota.go.id, Ahmad Sanusi dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Presiden Jokowi di Istana Negara pada hari senin, 7 November 2022. Gelar pahlawan nasional tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 96/TK/2022.
3. Kusumah Atmadja
Kusumah Atmaja adalah seorang yang berpredikat ahli hukum. Kusumah Atmadja lahir di Purwokerto, 8 September 1903. Beliau telah mendapatkan gelar doktor ilmu hukum.
Berkat kesetiaan terhadap bangsa Indonesia, Kusuma effendi ditunjuk untuk mewakili bangsa Indonesia dalam Perjanjian Renville, bersama 32 orang lainnya. Dalam perundingan tersebut beliau ditunjuk sebagai penasihat hukum delegasi khususnya yang berkaitan dengan aspek kedaulatan hukum nasional Republik Indonesia.
Atas jasa-jasanya terhadap nusa dan bangsa, khususnya dalam bidang hukum pada tahun 1965, pemerintah Republik Indonesia menetapkan Prof. Dr. Sulaiman Effendi Kusumah Atmaja sebagai Pahlawan Nasional.
4. Chaerul Saleh
Chaerul Saleh yang mendapat gelar Datuk Paduko Rajo merupakan pejuang dan tokoh politik di Indonesia. Chaerul Saleh lahir di Sawahlunto, Sumatera barat pada 13 September 1916.
Seorang tokoh politik Indonesia yang pernah menjabat sebagai wakil perdana menteri, menteri dan ketua MPRS. Pada masa penjajahan Hindia-Belanda, tahun 1940-1942, Chaerul menjabat sebagai Ketua Persatuan Pemuda Pelajar Indonesia. Beliau juga pernah menjadi anggota tingkatan muda Indonesia.
Chaerul merupakan salah satu tokoh penting di balik proklamasi kemerdekaan bersama beberapa tokoh lainnya. Beliau menculik Soekarno dan Hatta pada peristiwa Rengasdengklok dan menuntut kedua tokoh ini segera membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1946, Chaerul bergabung dengan Persatuan Perjuangan pimpinan Tan Malaka. Kelompok ini menuntut kemerdekaan 100% dan berdiri sebagai pihak oposisi pemerintah.
Atas jasa-jasanya Chaerul dianugerahi pangkat Jenderal TNI Kehormatan.
5. Adnan Kapau Gani
Adnan Kapau Gani merupakan seorang doktor, politisi dan tokoh militer yang lahir di Desa Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada 16 September 1905. Beliau merupakan tokoh yang aktif dalam kegiatan politik dan organisasi sosial. Beliau pernah tergabung menjadi anggota Jong Sumatranen Bond dan Jong Java, ia menjabat sebagai sekretaris pada tahun 1927-1929 bersama oleh Muhammad Yamin.
Beliau pernah terlibat dalam Kongres Pemuda ll di Jakarta pada tahun 1928.
Adnan Kapau Gani pernah menjadi bintang film dalam sebuah film berjudul Asmara Moerni berpasangan dengan Djoewariah yang disutradarai oleh Rd. Ariffien dan diproduksi oleh The Union Film Company. Keterlibatan beliau dalam film tersebut mendapatkan respon negatif dari sebagian kalangan yang menganggap keterlibatan Gani telah menodai gerakan kemerdekaan.
6. Rasuna Said
Rasuna Said merupakan seorang pejuang wanita yang lahir di Sumatera barat, 14 September 1910.
Rasuna Said pernah menjadi guru di Sekolah Diniyah Putri, tetapi beliau berhenti mengajar karena memiliki pandangan bahwa kemajuan wanita tidak hanya didapat dengan bersekolah tetapi harus disertai dengan perjuangan politik. Beliau sempat pernah ingin menambahkan kurikulum politik di Daniyah Putri tetapi ditolak.
Setelah Kemerdekaan Indonesia, Rasuna Said aktif di Badan Penerangan Pemuda Indonesia dan Komite Nasional Indonesia. Ia menjabat sebagai Dewan Perwakilan Sumatra mewakili daerah Sumatera Barat setelah Proklamasi Kemerdekaan. Ia diangkat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Serikat (DPR RIS), kemudian menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 sampai akhir hayatnya.
7. Abdurrahman Baswedan
Abdurrahman Baswedan merupakan salah satu tokoh nasional keturunan Arab yang berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, beliau lahir di Surabaya, 9 September 1908. Dia dikenal sebagai seorang jurnalis, pejuang kemerdekaan, diplomat, dan penulis.
Beliau telah mendapatkan penghargaan atas jasa-jasanya bagi bangsa dan negara, dia mendapatkan penghargaan seperti bintang nil dan bintang republika dari Mesir dan dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2018.
Artikel ini ditulis oleh Marcella Rika Nathasya Peserta program magang bersertifikat kampus merdeka di detikcom.
(dil/sip)