.webp)
Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto membuat inovasi tablet kumur yang berkhasiat mengurangi plak pada gigi dan bau mulut. Uniknya, tablet kumur ini dibuat dari limbah kulit durian.
Selama ini buah durian dipandang memiliki bau yang menyengat. Namun di tangan para mahasiswa Unsoed olahan kulit durian justru bermanfaat untuk menghilangkan bau mulut.
Riset tablet kumur berbahan kulit durian ini dikerjakan Siti Nafingah bersama empat anggota timnya, Ridha Aisya Zahra, Fatmah Trilatifah, Rafi Ashza Sejati, dan Musyarifah dari jurusan Fisika Angkatan 2021. Siti, Ridha, Fatmah dan Rafi merupakan mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan angkatan 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini manfaatnya bisa untuk mengurangi plak gigi dan menghilangkan bau mulut," kata Siti melalui keterangan resmi yang diterima detikJateng, Senin (28/8/2023).
Dalam kegiatan riset ini, mereka dibimbing dosen Indah Setiawati. Dari hasil riset, kulit durian ternyata banyak mengandung senyawa tanin yang bermanfaat sebagai antibakteri.
"Kulit durian terbukti mengandung senyawa tanin yang berperan sebagai antibakteri. Sehingga dapat menghilangkan bau tak sedap pada mulut dan menghilangkan plak gigi," jelasnya.
 Tablet kumur berbahan kulit durian. Inovasi ini dikerjakan Siti Nafingah bersama Ridha Aisya Zahra, Fatmah Trilatifah, Rafi Ashza Sejati dan Musyarifah mahasiswa angkatan 2021,Foto diunggah Senin (28/8/2023). Foto: dok. Humas Unsoed Purwokerto |
Ide membuat tablet kumur ini berawal dari banyaknya limbah durian di sekitar para mahasiswa ini. Berawal dari keprihatinan itu, mereka lalu berinisiatif mengolah limbah kulit durian tersebut.
"Ide pembuatan tablet kumur dari limbah kulit durian berawal karena melimpahnya sisa konsumsi dari buah durian. Ternyata setelah kita riset berkhasiat bagi kesehatan gigi dan mulut," terangnya.
Dia mengatakan riset ini dimulai pada akhir bulan Juni. Mereka berencana akan mengembangkan dan menyempurnakan produk hingga awal November 2023 mendatang.
Proses pembuatan tablet kumur ini menggunakan bantuan panas dari sinar matahari dan juga oven. Hal ini bertujuan untuk menyusutkan kandungan air dalam limbah kulit durian tersebut.
"Awalnya kita kumpulkan kulit durian lalu proses dipotong dan diiris hingga berukuran kecil dan tipis. Selanjutnya ialah proses penjemuran dan pengeringan menggunakan sinar matahari dan oven atau tungku api guna menyusutkan kadar air yang terkandung dalam limbah kulit durian," jelasnya.
Setelah kering dilakukan proses ekstraksi dan granulasi yang dilanjutkan kembali dengan proses ekstraksi dan pencetakan tablet menggunakan alat.
Mereka menamai produk tersebut 'Neodent Mouthwash Tablet'. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan Unsoed Purwokerto.
(ams/apl)
