.webp)
Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengandai-andai jika Ganjar Pranowo 'berduet' dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024. Ganjar pun merespons hal itu dengan santai.
"Siapa yang jadikan, mung (cuma) wacana. Wacana itu kan ya ide-ide yang dilempar," kata Ganjar di Balai Kota Solo, Kamis (24/8/2023).
Menurutnya, ide bebas disampaikan di negara demokrasi. "Kalau ide kan bebas, namanya demokrasi," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan demikian, kata Ganjar, sah-sah saja bila ada yang mewacanakan dirinya bergabung dengan Anies Baswedan.
Ganjar mengatakan, memasuki tahun politik dirinya harus berdialog dengan siapa saja. Termasuk dengan Anies.
"Sah, sah (diwacanakan gabung dengan Anies). Nggak papa, dan kita mesti berdialog dengan siapa saja biar adem, biar dingin. (Termasuk Cak Imin?) Semuanya," pungkasnya.
Diketahui, pengandaian soal duet antara Ganjar dengan Anies disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Said Abdullah. Said awalnya merespons soal Ganjar yang unggul head to head dengan Anies. Said enggan meremehkan sembari mengandaikan Ganjar dan Anies menjadi satu kekuatan.
"Walaupun unggul dengan Mas Anies, kami tidak merasa jemawa. Apalagi jika Ganjar harus head to head dengan Pak Prabowo masih kalah tipis. Tentu ini akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki strategi pemenangan buat Ganjar Pranowo," kata Said kepada wartawan, Senin (21/8), dikutip dari detikNews.
"Bagi kami, Anies Baswedan bukan kompetitor yang patut diremehkan. Beliau dengan Ganjar adalah sosok calon pemimpin yang cerdas. Keduanya sama-sama dalam satu almamater, kampus terhebat di Indonesia, yakni Universitas Gadjah Mada. Apalagi jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan, tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan, sama sama masih muda, cerdas, dan enerjik," ujar Said.
(dil/rih)
