Identitas mayat wanita berseragam Pramuka di aliran sungai di Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Pemalang, telah terungkap. Namun, penyebab kematian wanita asal Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, ini masih misterius.
Polres Pemalang yang menangani kasus ini belum menyebut wanita inisial RI (20) tersebut sebagai korban dalam kasus dugaan pembunuhan. Di sisi lain, pihak keluarganya menemukan sejumlah kejanggalan di balik kematian RI.
Saat dimintai konfirmasi oleh detikJateng soal dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat wanita tersebut, Kapolres Pemalang AKBP Yovan Fatika Aprilaya menyatakan hal itu masih didalami.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih pendalaman," kata Yofan melalui pesan singkat, Kamis (24/8/2023).
Polisi juga belum mengungkap penyebab kematian wanita tersebut. Adapun jenazahnya telah diautopsi pada Selasa (22/8) malam hingga Rabu (23/8) dini hari, lalu dimakamkan di Sragi pada Rabu siang.
Diketahui, mayat wanita itu ditemukan warga di aliran sungai di antara tambak-tambak di Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Selasa (22/8) sekitar pukul 08.00 WIB.
Saksi warga menyebut posisi mayat itu mengambang. Saat jenazahnya diangkat, juga ditemukan sarung dan tiga batu besar.
"Wanita, pakai seragam Pramuka, tanpa celana dalam. Ada luka di kepala sama sini (perut). Ada sarung yang dibanduli batu. Saya kira sengaja ditenggelamkan. Sarung ada batunya. Saya kira sudah beberapa hari dan baru muncul, belum ada identitasnya," kata Agus, saksi warga saat itu.
Di balik seragam Pramuka itu, jenazah wanita tersebut juga mengenakan kaus panjang hitam.
Kurang dari sehari, identitas mayat perempuan itu terungkap. Korban diyakini berinisial RI (20), warga Kecamatan Sragi, Pekalongan, yang hilang sejak Minggu (20/8) malam.
Awalnya, pihak keluarga merasa ragu. Sebab, korban tidak memiliki baju seragam Pramuka. Sedangkan saat ditemukan, jenazahnya mengenakan baju pramuka.
Namun sederet kecocokan ciri fisiknya seperti tahi lalat dan tanda lahir, kuku tangan dan kaki yang berwarna (berkutek), pihak keluarga meyakini wanita itu ialah RI.
Meski wajahnya sudah tidak bisa dikenali, keluarga meyakini kaus hitam yang dikenakan itu milik RI.
"Pertama saya kenali dari (bentuk) wajahnya. Tapi saya tidak percaya itu adik saya, karena pakai seragam Pramuka. Karena adik saya tidak sekolah," ujar K, kakak perempuan RI.
K mengaku heran kenapa adiknya ditemukan dalam kondisi memakai seragam Pramuka. Adapun motor Honda Beat bernomor polisi G 4266 AQB yang belum lama dibeli dan tas berisi kartu identitas, uang, serta ponsel milik RI raib.
Pihak keluarga menyerahkan kasus ini ke kepolisian. Mereka berharap penyebab kematian RI, anak kelima dari enam bersaudara ini, lekas terungkap.
(dil/apl)