Perjuangan Selamatkan Nyawa di Balik Aksi Mas-mas Driver Ambulans Berkebaya

Round-Up

Perjuangan Selamatkan Nyawa di Balik Aksi Mas-mas Driver Ambulans Berkebaya

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 24 Agu 2023 07:00 WIB
Driver ambulans di Sragen jadi viral karena masih berkebaya dan bersanggul saat jemput pasien. Foto diunggah Rabu (23/8/2023).
Driver ambulans di Sragen jadi viral karena masih berkebaya dan bersanggul saat jemput pasien. Foto diunggah Rabu (23/8/2023). (Foto: dok. Istimewa)
Solo -

Aksi seorang driver ambulans di Sragen viral di media sosial. Betapa tidak, pria ini tampak mengemudikan ambulans dalam kondisi berbusana kebaya lengkap.

Ternyata ada cerita heroik di balik video yang banyak beredar di media sosial itu. Adalah driver ambulans NU Peduli, Kecamatan Miri, Sragen, Tulus Dicky Andreyanto (26) yang terciduk kamera masih pakai kebaya dan dandanan ala pawai kemerdekaan HUT RI saat menjemput pasien.

Dari video yang viral tampak Tulus memakai kebaya merah muda lengkap dengan sanggul. Dia juga terlihat berdandan dan memakai jarit pendek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tulus menerangkan kala itu dia sedang mengikuti karnaval bersama Paguyuban Ambulans Sragen (PAS) di Gemolong pada Sabtu (19/8/2023). Di tengah acara, dia mendapat kabar ada pasien yang harus dibawa ke RS PKU Solo.

"Saya sedang mengikuti karnaval dan pada sekitar pukul 15.30 WIB terjadi kecelakaan dengan korban mengalami fraktur rahang atas serta pendarahan kepala dan tidak sadarkan diri, pada saat itu kondisi kita di hubungi oleh keluarga dan meminta pertolongan," kata Tulus saat dihubungi detikJateng, Rabu (23/8/2023).

ADVERTISEMENT

Sebagai driver ambulans, panggilan tugas memang tak mengenal situasi dan kondisi. Tulus yang paham betul tugasnya langsung lari mengambil ambulans di rumah sakit. Dia lalu berbagi tugas dengan rekannya.

"Waktu itu masih jalan di karnaval, karena yang bawa kunci ambulans sehingga kita membagi tugas Mas Zul dan Mas Anang mempersiapkan alat dan saya mengambil unit ambulans untuk dibawa ke RSUD Dr Soeratno Gemolong karena pasien harus segera dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Surakarta," ujarnya.

Tulus pun mengaku sempat ditertawakan warga saat berlari karena memakai kebaya. Namun, dia tak ambil pusing karena ada kasus darurat yang harus ditangani.

"Awalnya masih lari, lalu setelah dihubungi itu lari menuju parkiran, untuk mengambil ambulans. Bodo amat diketawain banyak orang yang penting pasien segera terselamatkan," ucapnya.

Dia menjelaskan karnaval itu untuk memeriahkan HUT RI. Perjalanan ambulans pun sempat terjebak macet karena banyak warga yang menonton karnaval.

"Sempat macet, karena pas belok arah rumah sakitnya, banyak orang yang sedang nonton karnaval, sehingga menutup jalan arah rumah sakitnya," ucapnya.

Usai membawa ambulans ke RSUD Gemolong, ia tidak melanjutkan mengantar korban kecelakaan ke RS PKU Muhammadiyah Solo. Driver ambulans digantikan oleh rekannya.

"Yang saya suruh bawa ke RS PKU Solo driver kru satunya, saya langsung istirahat. Mau pingsan rasanya lari pakai kebaya, langsung pulang ke basecamp," kata Tulus.




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads