Sekolah Dasar Negeri (SDN) I Klaten merupakan sekolah dasar paling tua di Kabupaten Klaten. Bahkan usia sekolah dasar tersebut konon lebih tua dari Republik Indonesia yang baru saja berulang tahun ke-78, kok bisa?
SDN I Klaten atau sering disebut SDN Ngepos letaknya di tepi Jalan Pemuda Klaten nomor 210. Bangunan gedung sekolah di jantung kota Klaten itu tidak tampak kuno karena sebagian besar bergaya bangunan tahun 1980 an.
Sebuah gapura berdiri sebagai pintu gerbang utama. Prasasti pada gapura tertulis 'Gapura Paduraksa Joglo Diresmikan 18 Agustus 1987, oleh Kepala SD I Klaten Siti Hapsiyah'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gedung sekolah tidak begitu luas karena berhimpitan temboknya dengan tembok Makodim 0723/ Klaten. Di sisi timur gedung sekolah berlantai dua itu adalah gang sempit menuju SDN II Klaten.
Bangunan SDN 1 Klaten itu memiliki bangunan baru. Namun, siapa sangka SDN 1 Klaten ternyata dulunya bernama Sekolah Standaard Boemi Poetra yang berdiri tahun 1934.
"Sebelum menjadi SDN I Klaten saat ini, murid dari Sekolah Boemi Poetra di Kelurahan Tonggalan itu pindah ke sini pada tanggal 1 Agustus 1935," ungkap Kepala SDN I Klaten, Agus Riyanto, kepada detikJateng di kantornya, Selasa (22/8/2023).
Setelah pindah ke lokasi SDN saat ini, jelas Agus, sekolah tersebut tidak lagi bernama Sekolah Boemi Poetra. Namanya berubah menjadi Vervolg School pada 1 Agustus 1935.
"Namanya berubah menjadi Vervolg School pada 1 Agustus 1935, jadi awalnya dari Tonggalan tapi saya kurang tahu dimana letak sekolah Boemi Poetra itu. Tapi jelas sejak 1 Agustus 1935 sudah beroperasi disini sebagai Vervolg school," papar Agus.
Menurut Agus, Vervolg School atau lebih dikenal dengan sebutan sekolah rakyat sejak 1 Agustus pindah dan beroperasi. Tanggal 1 Agustus itu kini diperingati sebagai hari jadi SDN I Klaten.
"Mulai tahun ini selanjutnya tanggal 1 Agustus kita peringati sebagai hari ulang tahun SDN I Klaten. Ya lebih tua (dari Republik Indonesia), terpaut 10 tahun," kata Agus.
Agus menuturkan bukti SDN 1 Klaten merupakan SD tertua itu bukan hanya dari cerita. Dia mengaku menemukan bukti autentik catatan administrasi yang masih terawat dengan baik.
"Saya cari dokumen dan saya temukan dua buah buku. Buku catatan murid itu satu sebelum kemerdekaan dan satu lagi catatan setelah kemerdekaan," terang Agus.
Sementara itu, salah seorang wali murid SDN 1 Klaten, Vivi mengaku tak tahu jika sekolah itu termasuk tua. Yang jelas selama ini masuk SD Negeri favorit.
"Kalau sejarahnya saya tidak tahu tapi katanya memang tua. Yang jelas SD ini sekolah favorit, kualitas bagus," kata Vivi kepada detikJateng.
(ams/sip)