Presma Undip Ungkap BEM SI Godok Acara Dialog Terbuka Anies-Ganjar-Prabowo

Presma Undip Ungkap BEM SI Godok Acara Dialog Terbuka Anies-Ganjar-Prabowo

Afzal Nur Iman - detikJateng
Senin, 21 Agu 2023 18:02 WIB
Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Foto: Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. (dok. istimewa)
Semarang -

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) disebut tengah membahas agenda dialog dengan tiga calon presiden yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Hal tersebut menyusul diperbolehkannya kampanye di dalam kampus oleh MK.

"Kalau dari kami kemarin kita coba inisiasi di BEM SI ya jadi cakupannya lebih luas secara nasional," ujar Presiden Mahasiswa Universitas Diponegoro (Prema Undip) Hanif Alfattah saat dihubungi, Senin (21/8/2023).

Hanif yang juga Koordinator Politik dan Demokrasi BEM SI menyebut agenda tersebut telah disepakati dan sedang digodok. Hanif menyebut pihaknya tengah mengumpulkan isu yang akan dibawa dalam dialog terbuka nanti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami dari teman-teman BEM SI kemarin itu kami coba ada kajian ya, kajian-kajian dari masing-masing koordinator isu sehingga nanti apa yang disampaikan berdasarkan kajian tersebut," jelasnya.

Dia mengungkap hingga saat ini, waktu dan tempat debat terbuka itu belum diputuskan. Rencananya agenda dialog terbuka dengan ketiga bakal calon presiden itu dilakukan usai penetapan calon atau saat masa kampanye.

ADVERTISEMENT

"Kalau rencana di mana kita masih dipikirkan kalaupun di Undip kita juga siap, kita akan izin dan dari KPU juga akan masuk ke Undip tapi fasilitas yang kita pakai bukan atas nama Undip tapi atas nama BEM SI," lanjutnya.

Seperti diketahui, MK mengabulkan gugatan terhadap UU Nomor 7 Tahun 2017, khususnya Pasal 280 ayat (1) huruf h. Putusan yang diketok pada 15 Agustus 2023 itu memperbolehkan kandidat datang di kampus dan fasilitas pemerintah dengan undangan dan tanpa atribut kampanye. Namun, kampanye di tempat ibadah dilarang total.

Selengkapnya di halaman berikut.

Hanif mengatakan pihaknya menyambut baik hal itu. Menurutnya, hal itu bisa memperjelas visi dan sikap calon presiden nantinya.

"Ini adalah angin segar untuk kita sebagai mahasiswa karena apa? Jarang sekali calon presiden itu langsung dialog kepada mahasiswa, kita menyadari bahwa tiga poros bakal calon presiden tapi yang diusung ada perubahan dan ada berkelanjutan. Di sini berkelanjutan seperti apa dan berkelanjutan seperti apa yang mereka usung jangan sampai perubahan-perubahan, berkelanjutan-berkelanjutannya nanti tidak berpihak kepada masyarakat," paparnya.

Dia juga berharap kampus tetap menunjukkan sikap netralnya dan tidak vulgar menunjukkan dukungannya. Hal itu bisa dilakukan dengan tetap mengundang calon yang ada secara bersamaan.

"Kami tidak memungkiri bahwa ada rektor ada pihak-pihak yang di dalam kampus entah rektor, dosen, dan sebagainya mendukung secara langsung atau tidak langsung kepada calon tertentu. Di sini yang kami harapkan yang diundang jangan salah satu tapi semua entah 3 atau 4, berapapun nanti agar netralitas tetap terjaga," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(ams/apl)


Hide Ads