Rekam Jejak Budiman Sudjatmiko di PDIP, Terancam Dipecat Usai Dukung Prabowo

Nasional

Rekam Jejak Budiman Sudjatmiko di PDIP, Terancam Dipecat Usai Dukung Prabowo

Tim detikNews - detikJateng
Minggu, 20 Agu 2023 16:08 WIB
Momen Prabowo dan Budiman Sudjatmiko saling memakaikan jaket usai deklarasi relawan Prabu di Semarang, Jumat (18/8/2023).
Momen Prabowo dan Budiman Sudjatmiko saling memakaikan jaket usai deklarasi relawan Prabu di Semarang, Jumat (18/8/2023). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Solo -

Dewan Kehormatan PDIP akan memberikan sanksi tegas kepada politikus PDIP Budiman Sudjatmiko yang mendukung bacapres Gerindra, Prabowo Subianto. Sanksinya terancam dipecat. Berikut rekam jejak Budiman Sudjatmiko di PDIP.

Dilansir detikNews, Minggu (20/8), Budiman merupakan aktivis dari Partai Rakyat Demokratik. Dia mendeklarasikan partai itu pada tahun 1996. Dia divonis 13 tahun penjara di era pemerintahan Orde Baru karena dinilai dalang insiden peristiwa 27 Juli 1996.

Tapi Budiman hanya menjalani hukuman selama 3,5 tahun setelah diberi amnesti oleh Presiden Abdurrahman Wahid pada 10 Desember 1999. Setelah bebas, Budiman lalu sekolah ke Inggris. Pada 2004, Budiman dan aktivis lainnya menyatakan diri masuk PDIP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diberitakan detikcom saat itu, para aktivis yang masuk PDIP ialah Rahardjo Waluyo Jati (PRD), mantan Ketua Pijar Haikal, Akuat Supriyanto, Beathor Suryadi, Masinton Pasaribu (Front Perjuangan Pemuda Indonesia), dan Sinyo (Gerakan Bersama Rakyat).

Dalam situsnya, Budiman menanggapi pandangan bahwa dirinya telah berubah, dari yang semula aktivis kemudian berlabuh ke partai besar dan masuk DPR.

ADVERTISEMENT

"Banyak orang menyangka bahwa Budiman Sudjatmiko telah berubah dan melupakan idealismenya. Saya berpolitik dengan visi dan berpijak pada realita yang ada. Tapi saya percaya, bahwa dalam kehidupan politik kita, keberanian, kesederhanaan dan solidaritas akan membuat banyak hal yang baik menjadi mungkin," kata Budiman saat itu.

Budiman lolos menjadi anggota DPR dari PDIP pada tahun 2009 dan 2014. Saat itu dia merupakan inisiator dan pimpinan Rancangan Undang-Undang (RUU) Desa. Budiman juga menjadi salah satu tokoh yang mendapat penghargaan sebagai pejuang UU Desa dari Asosiasi Pemerintah Desa seluruh Indonesia (Apdesi).

Pada Pemilu 2019, Budiman tidak lolos ke parlemen. Dia pun pernah mengatakan sudah tidak berniat mencalonkan lagi jadi wakil rakyat karena sudah dua kali duduk di DPR.

Kini, Budiman terancam dipecat dari PDIP karena aksinya mendeklarasikan Prabowo sebagai capres. Diketahui, PDIP telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut sanksi untuk Budiman Sudjatmiko akan diumumkan DPP PDIP besok.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Awalnya Hasto menyebut kubu pro-Prabowo telah membajak kadernya, Budiman. Menurutnya, hal itu menunjukkan ketidakpercayaan diri kubu Prabowo dalam menghadapi Pilpres 2024.

"Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide at impera," kata Hasto di sela Rakerda III DPD PDIP Kalimantan Timur di Balikpapan, seperti dalam keterangan tertulis, Minggu (20/8/2023), dikutip dari detikNews.

"Dengan melakukan politik devide et impera itu sebenarnya menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pihak sana meskipun sebelumnya telah mencoba mengeroyok Pak Ganjar Pranowo, sehingga langkah langkah itu malah akan menghasilkan suatu energi positif bagi pergerakan seluruh kader PDI Perjuangan," sambung Hasto.

Hasto juga menyoroti soal lokasi deklarasi dukungan Prabowo dan Budiman itu di Provinsi Jawa Tengah. Menurut Hasto, aksi yang dilakukan Budiman dan Prabowo di Semarang itu justru akan membuat kader PDIP di Jawa Tengah semakin solid.

Hasto lalu mengungkit kejadian pada Pemilu 2019, yaitu saat kubu Prabowo membangun posko di wilayah Solo, yang merupakan tempat asal Joko Widodo (Jokowi). Hasto berujar, tindakan itu justru semakin membuat semangat dan militansi kader serta pendukung PDIP kian besar.

"Apa yang terjadi itu justru malah membangunkan spirit seluruh kader-kader PDI Perjuangan, apalagi pengumumannya dilakukan di Jawa Tengah. Ini membangkitkan militansi seluruh kader-kader PDI Perjuangan," ucap Hasto.

Mengenai Budiman Sudjatmiko, Hasto memastikan akan memberikan sanksi disiplin tegas.

"Nanti Pak Komarudin akan mengumumkan, yang jelas partai tidak mentolerir terhadap tindakan indisipliner setiap kader partai. Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas. Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan," kata Hasto.

Diberitakan sebelumnya, Budiman Sudjatmiko resmi mendeklarasikan relawan Prabowo-Budiman (Prabu) yang mendukung bakal capres Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Budiman menegaskan siap bertanggung jawab atas keputusannya.

"Ya tunggu aja jangan berandai-andai. Ini kan situasi dinamis, kalau ada risiko ya tentu saja saya nggak akan lari dari tanggung jawab," kata Budiman di sela acara deklarasi relawan Prabu di Marina Convention, Semarang, Jumat (18/8).

Budiman menegaskan deklarasi tersebut merupakan atas nama pribadi dan tidak ada kaitannya dengan kepartaian. Dia memilih berprasangka baik terhadap PDIP atas deklarasinya.



Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads